Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pemondokan Sie Kong Liong

Kompas.com - 28/10/2015, 13:28 WIB
Pada tanggal yang sama setahun kemudian, Presiden Soeharto meresmikan gedung cagar budaya ini sebagai Museum Sumpah Pemuda.

Belakangan, lanjut Dwi, pengunjung Museum Sumpah Pemuda terbanyak berasal dari kalangan siswa kelas III dan kelas V SD. ”Jumlahnya mencapai sekitar 60 persen. Selebihnya, pengunjung keluarga dan perorangan, peneliti, orang asing, dan wartawan,” kata Dwi.

Itu sebabnya pengelola menyesuaikan tampilan dan pelayanan museum untuk mereka. Tampilan dibuat lebih sederhana, ringan, dan terbatas pada seputar Sumpah Pemuda. ”Agar menarik, sejak Juni 2013, kami menayangkan film animasi berdurasi 13 menit,” tutur Dwi.

Ana, Wali Kelas VA SD Al Ikhlas, Cipondoh, Kota Tangerang, yang Kamis pagi itu mendampingi para siswanya berkunjung ke museum, mengatakan, kunjungan ke museum membuat para siswa lebih mudah memahami mata pelajaran Sejarah, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Kewarganegaraan.

Torik (10), siswa Al Ikhlas, mengaku, selain mudah dipahami, isi koleksi Museum Sumpah Pemuda juga menghibur.

Menurut Dwi, setiap Oktober, jumlah pengunjung bisa mencapai 3.000 orang. Namun, di luar bulan tersebut, rata-rata sebulan hanya 500 orang.

Tahun ini ditargetkan pengunjung mencapai 15.000 orang. Dari target tersebut, sampai September lalu, jumlah pengunjung sudah mencapai 7.000 orang.

Maknanya? ”Warga Jakarta masih peduli sejarah perjuangan pemuda Indonesia,” ucap Dwi.

Gedung itu masih dipertahankan keasliannya. Perubahan hanya pada teras bagian depan. Awalnya, teras dibatasi tembok setinggi 1 meter. Kini, tembok itu dibongkar sehingga teras tampak lebih luas.

Di teras itu, tepat di depan pintu masuk utama, terdapat replika gedung. Terasnya dilapisi ubin berbentuk segi lima dengan motif bunga biru. Masih asli, belum dipernah diganti.

Berukuran luas 460 meter persegi, gedung ini terbagi atas beberapa bagian. Salah satunya ruang kongres. Sebanyak tujuh patung laki-laki berjas putih dan berkopiah beludru hitam duduk di bangku kayu dengan meja dilapisi kain merah. Di dindingnya terdapat teks kongres Sumpah Pemuda. (B04)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 26 Oktober 2015, di halaman 27 dengan judul "Kisah Pemondokan Sie Kong Liong".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com