Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sorot "Sokle" Goa Terawang

Kompas.com - 02/11/2015, 16:07 WIB
Berbeda dengan goa lainnya yang bernuansa gelap, sesaat kita melangkah masuk dengan kedalaman 5-12 meter, kondisi di dalam goa cukup terang. Bahkan, di Terawang Lima, lubang di atap goa lumayan besar.

Sinar matahari bisa masuk memenuhi ruang goa yang berada di bawahnya.

Bias sinar sebagian menerobos melalui daun-daun, bahkan tidak jarang kita melihat beberapa ekor kera sedang berloncatan di antara ranting pohon.

Sinar matahari yang paling unik di Terawang Tiga. Langit goa tersebut mempunyai dua lubang kecil.

Pada saat matahari berada tepat di atas lubang, dua sinar yang masuk menerobos kegelapan tampak bagaikan sorot sokle (search sky light).

Lampu sorot sokle biasanya dipakai untuk menarik perhatian pada acara besar yang membutuhkan kehadiran banyak pengunjung. Di Yogyakarta, biasanya dipakai untuk menandai peristiwa sekaten di Alun-alun Utara.

Sorot sokle di Goa Terawang juga mengingatkan adegan film Mister Bean yang mendadak jatuh dari langit.

Banyak pengunjung selfie dengan telepon seluler berkali-kali. Bagi pencinta fotografi, sinar itu juga menjadi obyek yang menarik.

”Kalau bagi saya yang menarik adalah stalagmit, batuan di lantai goa yang berbentuk tokoh wayang Semar, lihat bentuk badannya sangat mirip. Dan sampai sekarang batuan ini masih dalam proses pembentukan karena ada tetesan air dari atas,” kata Slamet.

Daya tarik lain yang bisa dikembangkan, lahan di sekitar Goa Terawang yang luasnya 12 hektar dapat menjadi modal untuk kemping dan outbound.

Dari segi infrastruktur, untuk menjangkau Goa Terawang tak ada halangan. Akses jalan yang memadai terhubung ke jalan raya Purwodadi dan Blora.

Banyak lahan kosong yang bisa dimanfaatkan untuk parkir kendaraan atau menggelar tikar, bermain dan makan bersama keluarga.

Kabupaten Blora mempunyai luas wilayah sekitar 1.820 kilometer persegi dengan jumlah penduduk 850.000 jiwa.

Potensi kepariwisataan tidak hanya tergantung dari alam. Blora paling tidak memiliki 75 tempat yang bisa dijadikan destinasi pariwisata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com