Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"ASEAN Is One Destination" Mulai Berlaku 2016

Kompas.com - 08/12/2015, 16:14 WIB
Kontributor Travel, Fira Abdurachman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang dimulai tahun 2016, semua negara ASEAN adalah pintu masuk pariwisata.

Tidak bisa lagi masing-masing negara ASEAN egois hanya mementingkan kepentingan kemajuan pariwisata negaranya sendiri.

ASEAN is one destination," ucap Erina Loo, ketua bidang Pelatihan dan Pendidikan dari Southeast Asia Tourist Guide Association atau SEATGA.

Erina yang sudah 22 tahun berprofesi sebagai pramuwisata atau tour guide di Malaysia mengungkapkan, MEA menuntut negara ASEAN saling berkompetisi dan saling melengkapi satu sama lain.

Di sela-sela Sarasehan Standar Kompetensi Pramuwisata ASEAN yang diselenggarakan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) DPD DKI Jakarta, Erina mengungkapkan, paling penting dalam menghadapi MEA adalah kesiapan tenaga kerja pariwisata, termasuk jasa pramuwisata.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Candi Angelina Jolie di Angkor Wat, Kamboja, yang selalu ramai dikunjungi turis.
"Pramuwisata mengemban tugas sebagai duta pariwisata di negaranya. Jangan hanya bercerita tentang sejarah saja. Membosankan. Harus berani berinovasi. Jika tidak ya tidak akan laku dipakai turis," kata Erina.

Berdasarkan data SEATGA, diperkirakan pada tahun 2020 nanti, dalam jangka per 5 tahun jumlah turis masuk ke negara ASEAN secara terintegrasi akan mencapai 123 juta turis, baik turis sesama negara ASEAN maupun luar ASEAN. Tahun 2025 angka tersebut bisa mencapai 152 juta turis dan 2030 mencapai 187 juta turis.

Salah satu inovasi yang sedang digarap SEATGA adalah menciptakan sarana pariwisata yang baru dan berbeda dari sebelumnya di negara ASEAN. Ada 3 inovasi wisata, yaitu:

1. Wisata yang berdasar pada kekayaan pengalaman adalah mengajak turis untuk merasakan sendiri budaya lokal. Jadi juga bukan hanya cerita tapi melakukan sendiri apa yang menjadi nilai budaya lokal.

2. Wisata yang berdasar nilai kreatifitas adalah wisata yang lebih mempelajari dan menghargai tema tertentu dalam kesenian seperti festival, pertunjukan, termasuk hasil karya budaya lokal.

3. Wisata buat kalangan anak muda yang banyak nilai tantangannya seperti komunitas dan kegiatan yang memacu adrenalin.

KOMPAS.COM/NI LUH MADE PERTIWI F Angkutan tuk-tuk di Siem Reap, Kamboja.
“Makanya pramuwisata juga harus mau berubah untuk membuka pikiran terhadap perubahan dan kemajuan zaman. Salah satunya adalah membuka mata terhadap sosial media dan internet," ujar Erina Loo.

Erina juga berpesan agar para pekerja di bidang pariwisata jangan merasa puas hanya dengan sertifikasi dan lisensi. Setiap individu harus memiliki inovasi dan ide kreatifitas.

"Kita harus menunjukkan bahwa kemampuan kita berbeda dan lebih dari yang lain. Baru kita bicara harga tinggi," ucap Erina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com