Dari Bandar Udara Syamsudin Noor di Kota Banjarbaru, Goa Batu Hapu berjarak sekitar 80 kilometer atau sekitar 110 kilometer dari Banjarmasin, ibu kota Provinsi Kalsel.
Untuk menikmati keindahan goa karst tersebut, setiap pengunjung dewasa ataupun anak-anak cukup membayar retribusi Rp 2.500 per orang, termasuk saat hari libur.
Belum optimal
Subianto mengatakan, Goa Batu Hapu belum dikembangkan secara optimal sebagai destinasi wisata. Akibatnya, kunjungan wisatawan ke obyek wisata alam ini masih minim. ”Pada hari-hari biasa, wisatawan yang datang berkisar 20-30 orang. Kalau akhir pekan dan hari libur bisa juga mencapai 100 orang,” ujarnya.
Menurut dia, masih banyak sarana dan prasarana yang harus dilengkapi untuk menarik wisatawan datang berkunjung.
Misalnya, pemasangan lampu penerangan di dalam goa, pembenahan taman di depan mulut goa yang dilengkapi dengan sarana outbound (kegiatan di alam terbuka), termasuk flying fox. ”Inilah beberapa usulan dari pengunjung yang datang ke sini,” kata Subianto.
Dia mengatakan, ada juga pengunjung yang mengusulkan supaya ada poster yang mendeskripsikan tentang Goa Batu Hapu, peta yang memuat rute untuk menikmati panorama goa, dan berbagai usulan lainnya. ”Kami menampung berbagai usulan dari pengunjung demi perbaikan obyek wisata alam ini,” ujar Subianto.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Tapin Rajudin Noor mengatakan, Goa Batu Hapu merupakan salah satu obyek wisata alam unggulan di Tapin, bahkan di Kalsel.
Namun, obyek wisata ini belum digarap secara optimal. Pengelolaannya pun dipercayakan kepada satu kelompok masyarakat sadar wisata di Desa Batu Hapu. ”Sejauh ini, kami hanya melakukan pemeliharaan dan menambah sedikit fasilitas untuk mempercantik taman,” katanya.
Menurut Rajudin, pihaknya sudah membuat desain pengembangan obyek wisata alam goa yang ada di Tapin, yakni Goa Batu Hapu dan Goa Beramban di Desa Beramban, Kecamatan Piani.
”Target kami sampai 2017 mendatang, obyek wisata alam ini sudah dikenal luas oleh wisatawan Nusantara, bahkan oleh wisatawan mancanegara,” katanya. (Jumarto Yulianus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.