Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Kampung Menuju Wisata Internasional

Kompas.com - 23/01/2016, 14:23 WIB
Kampung itu dibangun pada 1771 di belakang kompleks Keraton Kadipaten Blambangan atau yang kini menjadi Pendopo Banyuwangi. Di tempat itulah bermukim para pejabat pemerintahan dan juga pengurus rumah tangga Keraton Blambangan, termasuk para seniman lukis, tari, dan musik.

Kini, setelah 300 tahun, Tumenggungan tetap menjadi kampung seni di Banyuwangi. Setiap sore, anak-anak berlatih tari dan gamelan di balai desa kampung.

Di ujung-ujung jalan, anak-anak muda berkumpul bermain musik patrol khas Banyuwangi. Dari sini muncullah sejumlah nama komposer andal Banyuwangi, seperti Arief, atau penyanyi angkatan muda, seperti Catur Arum.

Di kampung ini, banyak bangunan kuno rumah lama masih terpelihara. Rumah khas Banyuwangi dengan anyaman bambu dan ruang tamu terbuka yang bersisihan dengan rumah- rumah kolonial Belanda yang masih terawat.

Suko Prayitno mengatakan, Tumenggungan punya banyak potensi yang bisa dikembangkan sebagai desa wisata. Dari kesenian, misalnya, kampung itu menjadi pusat kegiatan kesenian Banyuwangi.

Di kampung itu pula pengunjung bisa berbelanja batik banyuwangi yang sedang naik daun. Sebagian warga Tumenggungan memang turun- temurun menjadi pembatik Keraton Blambangan.

”Modal untuk menjadikan desa wisata sudah ada, yakni ada obyek yang dilihat, ada hal yang dikerjakan, seperti belajar membatik dan belajar main patrol. Ada pula yang bisa dinikmati, seperti makanan khas, ada yang dibeli juga, seperti oleh-oleh dan kerajinan tangan, serta ada ciri khas lokal, yakni kampung kuno bergang sempit tetapi bersejarah,” katanya.

Banyaknya potensi yang dimiliki Kampung Tumenggungan membuat warga dan Jaringan Festival Kampung Nusantara berinisiatif membuat Festival Kampung Tumenggungan. Acara itu berlangsung Sabtu hingga Minggu lalu, dari sore hingga malam hari.

Selain menikmati penampilan para seniman dari berbagai negara, pengunjung bisa menikmati pasar kampung, semacam bazar yang menjual berbagai macam makanan khas Banyuwangi dan cendera mata, seperti batik, kaus, dan gantungan kunci.

Bachtiar Djanan dari Humas Festival Kampung Nusantara mengatakan, acara Festival Kampung Tumenggungan berlangsung spontan. ”Hanya sepekan persiapan kami untuk mengadakan acara ini. Tidak ada persiapan khusus, kami hanya berangkat dan bergerak bersama-sama,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com