Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keunikan Tradisi Menangkap “Nyale” dan Pasola di Sumba Barat

Kompas.com - 02/02/2016, 16:57 WIB
Muhammad Irzal A

Penulis

KOMPAS.com – Sejak pagi hari masyarakat Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah mengadakan rangkaian tradisi adat Bau Nyale, pada Selasa (2/2/2016). Tradisi tersebut merupakan kegiatan menangkap cacing laut yang hanya ada satu tahun sekali di daerah tersebut.

Kemudian di siang harinya dilanjut kegiatan Pasola, yaitu bertarung saling melemparkan tombak kayu dengan mengendarai kuda.

Seperti yang disampaikan oleh Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumba Barat, Annisa Umar, saat dihubungi KompasTravel Senin (1/2/2016) sore. “Benar, besok (hari ini), Selasa 2 Februari diadakannya Bau Nyale dan Pasola,” kata Annisa.

Bau Nyale sendiri diadakan mulai pagi hari di Kecamatan Lamboya. Warga yang berbondong-bondong ke sekitar pantai untuk menangkap nyale yang merupakan cacing laut. Sedangkan pada siang harinya diikuti tradisi Pasola sebagai permohonan restu kepada Sang Dewa.

Tradisi Bau Nyale berarti menangkap nyale, si cacing laut, telah diadakan sejak puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu. Menangkap cacing langka ini merupakan tradisi, karena selain cacing yang hanya keluar satu tahun sekali di daerah tersebut, cacing ini pun bermakna kesuburan bagi masyarakat Sumba Barat.

Nyale bukan hanya sekadar cacing bagi masyrakat Sumba Barat, selain sebagai sumber makanan dan kesuburan, nyale dapat menggambarkan panen warga. Perkiraan panen langsung tergambar pada warna nyale yang keluar pada saat penangkapan.

Menurut kepercayaan penduduk setempat, panen akan melimpah apabila nyale yang keluar berwarna lengkap, yaitu putih, hitam, hijau, kuning dan coklat. Warna itu juga menentukan pula banyak sedikitnya hujan yang akan turun ketika bertanam.

Semakin banyak nyale yang keluar menandakan semakin subur dan melimpah pula hasil panen. Namun, terkadang nyale tidak keluar sama sekali ketika penangkapan, seperti pada tahun 2015.

Ini terjadi karena waktu penangkapan yang tidak tepat, karena perhitungannya sendiri biasanya menggunakan musyawarah para petinggi adat. Maka dari itu jika tidak keluar pada satu waktu, biasanya dilakukan kembali penangkapan nyale tersebut.

Setelah pulang dengan membawa banyak nyale, masyarakat Sumba Barat melakukan perayaan rasa sukur terhadap panen yang melimpah. Ini disebut tradisi Pasola, yang berasal dari kata “sola” yaitu tombak menurut bahas lokal, berawalan “pa” menjadikannya berarti permainan tombak.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Menghindari Serangan.
Pasola juga merupakan rangkaian adat yang berkaitan dengan panen masyarakat. Di mana pemuda-pemuda desa saling menombak kubu lawannya dengan mengendarai kuda asal sumba.

Dengan menggunakan kain tenun khas di kepalanya, mereka dengan cekatan melemparkan kayu panjang berujung tumpul ke kubu lawan.

Tak jarang kayu tersebut melukai lawannya, tapi justru ini yang dinantikan. Setiap darah yang keluar dalam tradisi ini dipersembahkan kepada dewa bumi yang memberikan kesuburan bagi panen masyarakat selama setahun ke depan.

Walau demikian, para petarung Pasola tidak pernah dendam atau dihukum setelah melukai lawannya. Semua kembali pada keadaan semula dengan damai.

Selain sebagai rasa syukur dan permohonan kesuburan, Pasola juga mempunyai kisah adat yang membalutnya. Yaitu tentang kisah cinta segitiga sang pemuka adat Umbu Dulla dengan istrinya Rabu Kabba yang menikah lagi dengan Teda setelah mendapat kabar burung, bahwa suaminya meninggal di perjalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com