Menurut warga adat sekitar, ini berkaitan dengan kisah mistis adat di sana. Kawanan monyet tersebut akan membawa temannya yang mati dengan cara dipanggul bersama.
Tak heran jika turis atau masyarakat di sana tidak pernah melihat bangkai monyet yang mati. Setiap ada yang mati, maka di lahan tersebut akan muncul gundukan tanah seperti kuburan.
3. Pusat Primata Schmutzer, Ragunan, Jakarta
Selain dapat melihat monyet, yang menarik di sini wisatawan bisa melihat berbagai macam hewan primata, seperti bekantan, owa jawa, siamang, lutung, sampai gorila.
Dengan konsep open zoo atau kebun binatang terbuka, tempat ini dibuat semirip mungkin, sehingga Anda serasa berada di habitatnya.
Pusat perimata ini berada di dalam kawasan Taman Margasatwa Ragunan di Jalan R. M. Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan. Kebun seluas 140 hektar ini mengoleksi sekitar 295 spesies dan 4.040 spesimen, termasuk di antaranya berbagai macam primata.
Sesuai namanya Pusat Primata ini didirikan atas ide Pauline Antoinette Schmutzer-versteegh. Schmutzer adalah seorang pecinta primata dan berinisiatif untuk mendirikan Pusat Primata Schmutzer sebagai pusat penangkaran primata terbesar di Jakarta. Hingga pada akhirnya tempat ini diresmikan sebagai pusat penangkaran sekaligus obyek wisata pada tanggal 20 Agustus 2002.
Untuk masuk, Anda harus membeli tiket seharga Rp 6.000 untuk hari Selasa-Jumat dan Rp. 7.500 pada hari Sabtu-Minggu dan hari libur nasional.
Salah satu momen yang ditunggu-tunggu pengunjung ialah ketika penjaga memberi makan gorila, atau biasa disebut feeding time. Anda dapat menyaksikannya dari mulai penjaga meracik makanan samapai memberinya hanya di jam-jam tertentu. Yaitu pada pukul 09.00 WIB, 12.00 WIB, dan 15.00 WIB.
4. Pulau Bakut, Kalimantan Selatan
Jika Anda penasaran dan ingin melihat primata asli Indonesia yaitu Bekantan, maka kunjungi Pulau Kalimantan. Salah satunya berlokasi di Pulau Bakut yang berada di Kabupaten Baritokuala, Kalimantan Selatan.
Pulau ini berada di bawah Jembatan Barito. Pulau Bakut yang biasa disebut pulau bekantan, merupakan hutan lindung yang ditumbuhi tanaman liat, habitat asli para bekantan itu tinggal.
Waktu terbaik untuk melihat bekantan di sini ialah ketika cuaca cerah. Maka Anda akan disuguhkan dengan pemandangan bekantan yang lucu bergelantungan di atas pohon menyambut Anda.
Untuk melihat maskot warga kalimantan tersebut Anda dapat menggunakan perahu motor atau keloto dari Banjarmasin. Mengarungi sungai Barito, Anda akan disuguhkan alam khas Kalimantan. Mendekati Pulau Bakut yang berada di perairan Sungai Barito, akan tampak kapal-kapal tongkang pengangkut batu bara.
Selain melihat bekantan, di pulai ini sudah banyak variasi wisata yang bisa Anda nikmati, seperti menanam mangrove dan bisa melepas hewan-hewan seperti kura-kura dan dan burung ke habitat aslinya.