Bebegig Sukamantri dulunya memang dibuat untuk menakut-nakuti manusia. Menurut Cucu, sampai saat ini tidak ada nama spesifik yang membedakan antara bebegig sawah dan bebegig seni.
Untuk mempermudah penyebutannya, cukup dengan nama bebegig Sukamantri. Di luar itu, ada tambahan nama bebegig nyeker karena pemainnya tidak menggunakan alas kaki (nyeker).
Bentuk dan karakteristik bebegig Sukamantri unik karena memiliki tampilan yang menyeramkan dan menyiratkan kesan kepurbaan.
Itu karena bahan-bahan untuk membuat bebegig hampir semuanya diambil dari hutan yang ada di sekitar Sukamantri sampai ke Gunung Sawal, seperti ijuk kawung, bubuay, kembang hahapaan, dan daun waregu.
Sepintas bentuk kepalanya seperti reog ponorogo. Bedanya, bidang atas bebegig Sukamantri membentuk segitiga terbalik. Rangka di dalamnya terbuat dari bambu yang diberi penopang untuk dipanggul. Kepala bebegig merupakan bagian yang terberat dan terbesar proporsinya.