Dua rute tersebut merupakan jalur dari Desa Limbong, akses yang sudah dibuka oleh masyarakat sekitar yang juga sering menyambangi puncak bukit untuk memanjatkan harapan.
Ya, Pusuk Buhit masih dianggap gunung sakral dan keramat yang penuh mitos dapat mengabulkan doa.
Gunung Sibuatan
Kemudian ada Gunung Sibuatan, di Desa Nagalingga, Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Sepanjang jalur pendakian ke Gunung Sibuatan, wisatawan bisa menemukan beberapa tumbuhan kantong semar dan anggrek liar.
Tumbuhan langka tersebut akan tampak menempel pada batang pohon besar sekitaran hutan rimba Gunung Sibuatan. Tumbuhan itu juga berada di sepanjang jalan.
Tidak jarang juga suara monyet terdengar dari kejauhan. Jika beruntung, kondisi hutan yang masih lebat memang jarah tampak monyet menampakkan diri, tetapi tidak sedikit pula yang melihat monyet saat pendakian menuju puncak.
Menurut Ahyuni, pendaki lain, menuturkan untuk mencapai area camp saja di Gunung Sibuatan membutuhkan perjuangan yang cukup memacu adrenalin
"Tapi banyak yang dilihat selama proses perjalanan. Memang kalau jarak memang paling jauhlah dibanding gunung Sumut lainnya. Tapi, pemandangannya buat puas para pendaki, waktu ke puncak 8-9 jam pun terbayar," katanya. (Tribun Medan/Silfa Humairah)
Artikel ini disadur dari Tribun Travel yang tayang pada 26 Februari 2016 dengan judul "Erupsi Sinabung Mengganas, Para Pendaki Alihkan Tujuan Mereka ke Dua Destinasi Ini".
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.