Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cocok untuk Pemula, Ini Panduan Lengkap Mendaki Gunung Papandayan

Kompas.com - 06/03/2016, 19:04 WIB
KOMPAS.com - Selalu ada yang pertama untuk semua hal, begitu pula pendakian. Jika Anda tinggal di Jakarta dan sekitarnya dan berencana mendaki gunung untuk pertama kali, Gunung Papandayan di Garut, Jawa Barat.

Gunung ini memiliki ketinggian 2.665 meter di atas permukaan (mdpl) bisa ditempatkan dalam daftar gunung sebagai gunung pertama yang akan didaki.

Pendaki dari Jawa Barat dan Jakarta bisa mengunjunginya pada akhir pekan mengingat jalur pendakian yang tak terlalu panjang dan tak memakan waktu yang lama. Berikut panduan lengkap wisata Gunung Papandayan.

Mengapa Papandayan cocok untuk pemula?

Selain medannya yang cenderung landai, pendaki juga mudah mendapatkan air. Air yang tersedia berasal dari mata air Gunung Papandayan. Pendaki bisa mengisi air dari titik-titik persediaan air bersih yang terus mengalir.

Selain itu ada tiga alasan lainnya mengapa gunung ini cocok untuk pendaki pemula. Selengkapnya di "Ini 5 Alasan Gunung Papandayan Cocok untuk Pendaki Pemula".

Makanan dan barang keperluan lainnya.

Makanan adalah hal yang perlu disiapkan ketika mendaki gunung. Jika ingin mendaki Gunung Papandayan, pendaki bisa membeli bahan makanan di Pasar Cisurupan maupun toko serba ada di dekat pasar.

Usahakan untuk tetap membeli lauk pauk bergizi untuk modal energi pendakian walaupun di pos-pos pendakian terdapat warung yang menawarkan makanan. Di warung-warung tersebut, hanya menyediakan makanan-makanan ringan seperti mie instan, kopi, teh, dan juga gorengan. Selengkapnya di "Mau Mendaki Gunung Papandayan? Baca Tips Ini Dulu...".

Menuju Gunung Papandayan

Gunung Papandayan sendiri terletak Kabupaten Garut, Jawa Barat. Perjalanan menuju Gunung Papandayan dari Kota Jakarta menempuh waktu sekitar 4-6 jam.

Salah satu cara menuju Gunung Papandayan melalui Terminal Bus Primajasa di Cililitan, Jakarta Timur. Bus menuju Terminal Guntur Garut berangkat pada pukul 22.00 WIB. Selengkapnya di "Panduan Transportasi Menuju Gunung Papandayan".

Jalur pendakian

Pendakian dimulai dari titik awal pendakian yakni di Camp David. Camp David disebut juga Pos 1 oleh pendaki setelah dilakukan pengecekan kelengkapan administrasi oleh relawan-relawan dari sekitar Gunung Papandayan, di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Dari Pos Camp David, pendakian akan dimulai dengan medan dengan batuan belerang dan beku. Sekitar lima menit melewati medan yang berbatu dan di kanan kiri pepohonan, pendaki akan langsung memasuki medan yang terbuka dan bisa melihat aktivitas kawah-kawah Gunung Papandayan.

Perjalanan menuju titik peristirahatan di Pos Puncak Kawah akan menempuh sekitar 30 menit di tengah medan yang tak terlindungi oleh pepohonan. Rute perjalanan berikutnya adalah "Serunya Mendaki Gunung Papandayan..."

Wahyu Adityo Prodjo / KOMPAS.com Pendaki berkemah di Pos Pendakian Gubber Hood Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat, Minggu (21/2/2016) pagi. Pos Gubber Hood bisa menjadi alternatif kemah pendaki jika Pos Pondok Salada penuh.
Berkemah di mana?

Pos pendakian Gubber Hood bisa menjadi alternatif berkemah saat mendaki Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat. Biasanya, pendaki berkemah di Pos Pondok Salada.

Jika Pos Pondok Salada telah dipenuhi pendaki, Gubber Hood bisa menjadi pilihan. Pos Pondok Salada menjadi tempat berkemah pendaki karena lahan yang luas yang bisa menampung hingga ratusan tenda. Selengkapnya di "Dua Lokasi Berkemah di Gunung Papandayan".

Motor pun bisa mendaki

Motor-motor yang berlalu lalang di Gunung Papandayan adalah milik warga sekitar. Warga-warga sekitar memanfaatkan motor sebagai alat transportasi di gunung.

“Naik motor di Papandayan untuk ambil hasil berkebun, membawa barang jualan, evakuasi pendaki yang sakit, dan juga untuk melakukan jasa porter pendakian,” jelas Ica yang berasal Desa Kramat Wangi.

Motor-motor yang mendaki Gunung Papandayan rata-rata telah dimodifikasi sesuai dengan medan pendakian yang berbatu dan tanah gembur. Motor-motor warga maupun komunitas pencinta motor trail bisa mencapai tempat kemah pendaki di Pondok Salada di ketinggian 2.268 meter di atas permukaan laut. Selengkapnya di "Tak Hanya Manusia, Motor Pun Mendaki Gunung Papandayan".

Urusan buang hajat

Gunung Papandayan menyediakan fasilitas toilet di atas gunung untuk para pendaki. Di beberapa titik jalur pendakian, pendaki bisa memanfaatkan toilet yang tersedia dengan biaya sukarela yang nantinya akan digunakan untuk perawatan toilet.

Pendaki bisa menemukan toilet-toilet itu di pos-pos pendakian, seperti Pos Puncak Kawah, Pos Persimpangan Pondok Saladah-Hoeberhoet, dan juga di Pos Pondok Salada. Terdapat hampir sekitar 20 bilik toilet yang dapat digunakan. Selengkapnya di "Unik, Ada Toilet di Atas Gunung Papandayan"

Oleh-oleh

Pergi ke suatu tempat wisata tanpa membawa cendera mata rasanya kurang “pas”. Nah, begitu juga saat pergi mendaki Gunung Papandayan di Garut, Jawa Barat. Jangan lewatkan membeli aneka cendera mata dari pedagang-pedagang di sekitar titik awal pendakian yakni Camp David.

Di dekat pos pemeriksaan, berjajar etalase-etalase di bawah tenda kecil yang memuat barang-barang yang dapat dibeli oleh pendaki yang datang ke Gunung Papandayan. Pedagang juga ada yang berjualan di dekat mulut pintu pendakian.

Aneka suvenir seperti gelang, gantungan kunci, topi, kaos, kalung, sandal gunung, stiker, dan juga emblem bertuliskan “Gunung Papandayan”. Selengkapnya di "Yuk, Berburu Cendera Mata di Kaki Gunung Papandayan"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com