Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menata Kepulauan Seribu Tidak Bisa Sembarangan

Kompas.com - 08/03/2016, 14:39 WIB
Menurut Safri, akan ditentukan kawasan seluas 10.000 hektar untuk membuat reef garden ini. Pemerintah akan bekerja sama dengan beberapa peneliti ahli terumbu karang dan ahli terkait dari Perancis serta dari Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Hasanuddin, Universitas Papua, dan Universitas Pattimura.

Selain itu, ahli dari LIPI, LAPAN, BPPT, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pariwisata, serta swasta juga dilibatkan.

”Dalam tahap awal, dicanangkan kawasan 1 juta karang. Di 1.000 hektar pertama, proyek percontohan, akan dikerjakan pemerintah dan lainnya 9.000 hektar akan menggandeng swasta. Ini tantangan bagi para ahli untuk menumbuhkan terumbu karang dari sejumlah tempat di Indonesia di Kepulauan Seribu. Semacam taman mini terumbu karang Nusantara,” tuturnya.

Pengembangan tahap pertama, yaitu tahap nursery, baru dilanjutkan dengan penanaman di lokasi yang dinilai paling tepat. Penentuan kawasan ini yang diharapkan pada tahun ini.

Lingkungan-masyarakat

Dalam diskusi, perwakilan Kementerian Pariwisata meminta soal zonasi harus cermat disiapkan. Atraksi yang akan digunakan untuk menarik wisatawan juga harus tepat sesuai daya dukung lingkungan lokal, seperti wisata alam, wisata budaya, kreasi manusia, sampai wisata minat khusus, seperti terkait kegiatan luar ruang dan olahraga.

Diimbau agar jangan sampai memicu konflik dengan warga setempat.

Direktur Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Energi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Listya Kusumawardhani menegaskan, di Indonesia ada 27 juta hektar kawasan konservasi laut dan 5 juta hektar konservasi darat.

”Dari 27 juta hektar itu, termasuk di dalamnya ada lokasi 10 destinasi wisata utama. Sejak awal memang sudah sarat potensi wisata, tetapi harus tetap ditimbang kembali karena kawasan konservasi amat besar dan sangat penting,” katanya.

Kepala Suku Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kepulauan Seribu Muis Sudarmadi menyatakan, perlu perencanaan detail dan pelibatan masyarakat untuk pengembangan kawasan yang di bawah tanggung jawabnya itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com