Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Caranya Membedakan Baduy Dalam dan Baduy Luar...

Kompas.com - Diperbarui 16/08/2021, 14:41 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikat kepala menjadi hal yang membedakan secara fundamental bagi masyarakat Baduy Dalam dan Baduy Luar.

Baduy merupakan sebutah untuk kelompok masyarakat adat sub-Sunda yang tinggal di wilayah Lebak, Banten. Ada dua kelompok suku Baduy yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar.

Baca juga: 7 Pola Budaya yang Bisa Ditemukan di Kehidupan Suku Baduy

"Kalau ikat kepala berwarna putih itu milik Baduy Dalam," jelas Cecep Eka Permana, narasumber dalam sebuah sesi tanya jawab diskusi "Gerakan Rayakan Perbedaan Baduy Kembali" di Bentara Budaya Jakarta, Jumat (8/4/2016).

Ikat kepala putih Baduy Dalam

Ia menyebutkan, penggunaan ikat kepala berwarna putih tersebut hanya boleh digunakan oleh masyarakat Baduy Dalam.

Jika masyarakat Baduy Luar menggunakan ikat kepala tersebut, lanjut Cecep, dipercaya akan menyebabkan bencana.

"Kalau misalnya Baduy Luar itu pakai, bisa kualat," ungkap Cecep.

Baca juga: Saba Budaya Baduy Gantikan Wisata Baduy, Apakah Itu?

Baju hitam Baduy Luar

Perbedaan lain yang bisa terlihat antara Baduy Dalam dan Baduy Luar adalah penggunaan baju. Jika berwarna hitam itu biasanya digunakan oleh masyarakat Baduy Luar.

"Tapi gak selalu. Baduy Dalam juga bisa pakai baju hitam. Yang fundamental itu ikat kepala," ujar dia.

Pertanyaan tentang perbedaan fundamental antara masyarakat Baduy Dalam dan Luar tersebut dilontarkan oleh salah satu peserta diskusi, Mahmud yang datang dari Pamulang.

Seperti diketahui, masyarakat Baduy terbagi atas dua yakni Baduy Luar dan Dalam. Kawasan Baduy Dalam tersebar di Kampung Cibeo, Cikawartana dan Cikeusik.

Urang Kanekes

Suku Baduy merupakan suku asli dari Provinsi Banten. Pemukiman penduduk Baduy melintas dari Desa Ciboleger hingga daerah Rangkasbitung.

Seperti dikutip dari situs resmi Kementerian Pariwisata, pengunjung kampung adat Baduy dapat melihat dan mempelajari kultur otentik dengan segala kearifan lokal yang masih dilestarikan.

Masyarakat Baduy Dalam menjaga tradisi dengan tidak menerapkan kehidupan modernisasi, baik cara berpakaian maupun penggunaan teknologi dan uang.

Baduy Dalam masih kuat dalam menjalankan adatnya, sedangkan Baduy Luar sudah mulai menerima perubahan zaman.

Baca juga: Jokowi Kenakan Pakaian Adat Badui, KSP: Tepis Stigma Negatif

Wilayah suku Baduy sendiri telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah Lebak sejak tahun 1990.

Namun, kelompok masyarakat ini sendiri menyebut dirinya sebagai Urang Kanekes. Sebutan Baduy diberikan oleh penduduk luar kepada suku ini.

Mulanya kolonial Belanda menyematkan nama suku Baduy ke Urang Kanekes karena mengidentifikasi Urang Kanekes seperti suku Badawi di tanah Arab yang hidupnya nomaden.

Suku Baduy dalam di Kampung Gajeboh, Desa Kanekes, Lebak, Banten, Selasa (1/3/2016).KRISTIANTO PURNOMO Suku Baduy dalam di Kampung Gajeboh, Desa Kanekes, Lebak, Banten, Selasa (1/3/2016).
Diskusi di Bentara Budaya Jakarta membahas tentang perkembangan budaya Baduy bersama para sosiolog, arkeolog/antropolog, dan tokoh Baduy.

Narasumber yang hadir adalah sosiolog Imam Prasodjo, arkeolog/antropolog Cecep Eka Permana, tokoh Baduy Sarpin dan dimoderatori oleh wartawan harian Kompas sekaligus pendiri Kompasiana Pepih Nugraha.

Diskusi dimulai pada pukul 14.00 WIB dengan dibuka oleh pemaparan singkat oleh narasumber Cecep Eka Permana tentang perkenalan dengan Suku Baduy.

Simak persembahan multimedia dalam Virtual Interaktif Kompas (VIK) "Baduy Kembali" di http://vik.kompas.com/baduykembali/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Jalan Jalan
Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Jalan Jalan
5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

Hotel Story
5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

Hotel Story
10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

Jalan Jalan
7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

Jalan Jalan
9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

Jalan Jalan
6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

Travel Tips
3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com