Pengelola menyediakan beberapa titik gardu pandang yang di sekitarnya terdapat pedagang kelapa muda, kopi, dan camilan. Mereka menata meja kursi kayu menghadap pemandangan bukit Sentul. Sebagian kawasan masih hijau, kontras dengan sebagian lain yang telah gundul.
Tirta Sanita
Salah satu pemandian air panas alami lain yang bisa jadi rujukan ada di Desa Bojong Indah, Parung, Kabupaten Bogor. Anda hanya perlu menempuh perjalanan sekitar 15 kilometer dari pintu keluar Tol Serpong ke arah Ciseeng. Penunjuk arah tersedia dan cukup informatif.
Sampai di lokasi, pemandangan yang dominan adalah taman bermain untuk anak-anak karena banyak tersedia permainan untuk anak-anak. Harga tiket masuk Taman Wisata Tirta Sanita ini sebesar Rp 10.000 per orang.
Setelah berjalan sekitar 200 meter, baru akan menemui bongkahan batu raksasa berwarna putih. Itu adalah sebagian bukit kapur dan sumber air panas kaya kandungan mineral.
Ada beberapa kolam yang disediakan pengelola kawasan untuk berendam, di antaranya adalah kolam rendam yang dapat digunakan bersama-sama, kolam khusus anak-anak, serta kamar mandi air panas yang hanya boleh digunakan oleh satu orang.
Di hari-hari kerja, hanya kamar mandi air panas yang dibuka karena jumlah pengunjung sedikit. Di dalam 12 kamar mandi terdapat bak rendam berukuran 1 x 2 meter berisi air hangat yang sangat pas untuk berendam, tidak terlalu panas. Dinding bak rendam dilapisi kerak kapur menunjukkan kandungan kapur dalam air berwarna kebiruan itu memang tinggi.
Di bak ini, air panas mengalir dari pipa, menjamin pergantian air berlangsung terus-menerus. Jika ingin berendam sebelum kolam digunakan orang lain, datanglah pagi-pagi. Pemandian ini buka sejak pukul 07.00. Setiap orang dibatasi berendam 15-20 menit setelah membayar Rp 15.000.
Berbagai mineral
Jangan lupa lepaskan perhiasan yang dibuat dari emas sebelum berendam agar tidak menghitam. Bau belerang tidak begitu menyengat, tetapi akan terasa setelah berendam lebih dari 10 menit.
Setelah berendam, akan terasa tubuh yang lelah kembali segar. Pegal-pegal berangsur-angsur berkurang, bahkan hilang sama sekali. Otot kaku pun kembali rileks.
”Yang pasti, badan jadi enteng,” kata Arifin Sukmana (65), pensiunan PNS yang tinggal di Pondok Aren, Senin (11/4/2016).