Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rezeki Bahari Ujung Kepri

Kompas.com - 03/05/2016, 11:50 WIB

Selain dikirim ke Dabo, ikan juga dikirim ke Tanjung Jabung Timur, Jambi. Dari Berhala, hanya perlu berlayar paling lama dua jam untuk mencapai Tanjung Jabung Timur. Namun, pembeli dari Dabo lebih banyak dibandingkan dari Tanjung Jabung Timur.

Pariwisata

Selain ikan, laut di sekitar Pulau Berhala juga memberi berkah lain. Kekayaan bahari itu menjadikan Pulau Berhala sebagai salah satu tujuan wisata di antara Jambi dan Kepri. Setiap akhir pekan, pelancong dari arah Jambi dan Kepri memadati pulau kecil itu.

Sebagian pelancong menyewa perahu penduduk setempat untuk menjemput mereka di Tanjung Jabung Timur atau di Pulau Singkep. Keberangkatan dari Singkep bisa lewat Resang ataupun Dabo.

Penyewaan perahu juga disediakan jika pelancong ingin berkeliling pulau atau mendatangi pulau-pulau kecil serta karang-karang di sekitar Pulau Berhala. Biaya sewa bergantung pada waktu pemakaian dan kepandaian menawar.

Selain menyewa perahu, tentu pelancong juga membeli makan dan menyewa tempat menginap dari penduduk setempat. Ada juga penduduk yang menyediakan jasa MCK. Tarif penggunaan kamar mandi rata-rata Rp 5.000 per orang.

”Kalau musim libur panjang, sampai bolak-balik mengisi bak mandi,” ujar Baharum, warga Pulau Berhala.

Pria yang sudah hampir 40 tahun tinggal di Pulau Berhala itu membuka warung. Ia juga menyewakan perahu, penginapan, dan MCK. Rumah Baharum jadi salah satu pilihan karena pria itu bisa menyediakan paket lengkap kebutuhan pelancong. Sejak datang sampai pulang, bisa diurus Baharum.

Untuk penginapan, rata-rata setiap rumah disewa Rp 300.000 untuk dua malam. Selama masih muat, berapa pun pelancong boleh menginap di sana. Biaya sewa tidak termasuk makan dan MCK.

Ada pula warga yang menjadi pemandu bagi pelancong yang ingin berkeliling Pulau Berhala atau ke pulau-pulau lain di sekitarnya. Sebagian lagi menjadi awak perahu bagi pelancong yang ingin memancing.

Meski pulau itu kecil, ada beberapa lokasi yang rawan didatangi orang baru. Ada jurang yang terbentuk dari granit-granit besar dan perairan dalam di salah satu sisi pulau. Bagi mereka yang akan memancing, ada waktu-waktu tertentu yang bahaya untuk orang yang tidak biasa melaut.

Karena itu, jasa pemandu diperlukan dan warga setempat siap menyediakan jasanya. ”Kekayaan Berhala lautnya ini. Kalau laut di sekitar Berhala, kami tidak punya pencarian lain. Makanya kami berusaha menjaga laut di sini,” ujar Baharum.

Penataan

Untuk menunjang pariwisata, Pemerintah Provinsi Kepri dan Pemerintah Kabupaten Lingga tengah menata pulau itu. Permukiman penduduk di dekat pantai tengah dipindahkan. Mereka dibuatkan rumah-rumah baru.

KOMPAS/KRIS RAZIANTO MADA Panorama Pulau Berhala, salah satu pulau di Lingga, Kepulauan Riau. Warga pulau itu mengandalkan pariwisata dan tangkapan hasil laut sebagai sumber pendapatan. Pelancong domestik paling banyak bertandang ke pulau kecil di ujung selatan Kepri itu.
”Areal dekat pantai akan dibangun berbagai fasilitas penunjang pariwisata. Kamar mandi, pondok-pondok berteduh, dan dermaga. Nanti semua tetap akan dikelola oleh warga,” ujar Camat Singkep Selatan M Zaman.

Sejak tahun 2013, pemerintah menyediakan pusat listrik tenaga surya terpadu berdaya 15 kW untuk menerangi Pulau Berhala. Semua rumah di pulau tersebut sudah teraliri listrik walau ada sebagian warga yang tetap menggunakan genset sendiri.

Promosi melalui media massa ataupun ke agen-agen perjalanan juga dilakukan. Beberapa waktu lalu, serombongan pewarta, penulis, dan penjelajah bertandang ke Pulau Berhala. Tulisan-tulisan mereka menjadi salah satu promosi Pulau Berhala sehingga lebih banyak pelancong datang. (Kris Razianto Mada)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com