PAGI itu langit biru menyelimuti kota Mataram. Tak ada awan kelabu yang menutupi keindahan warna biru yang khas.
Padahal kunjungan saya waktu itu memasuki penghujung tahun yang seharusnya sudah mulai musim penghujan, tetapi memang alam berkata lain. Hati yang mulai tak sabar memacu untuk melangkahkan kaki menjelajahi setiap keindahan Lombok.
Salah satunya adalah perbukitan di sekitar Taman Nasional Gunung Rinjani. Segelas kopi dan candaan mengawali hari yang baik untuk bersiap menuju Sembalun, Lombok Timur, yang ditempuh dua jam dari kota Mataram.
Kurang lebih menempuh satu jam perjalanan, mobil melaju perlahan dan berhenti di sebuah warung kecil yang menjajakan makanan khas Sasak yang ramai pengunjung. Ayam Rarang, sebutan Rarang karena memang warung ini terletak di desa Rarang.
Kenyang menikmati Ayam Rarang, saatnya melanjutkan kembali perjalanan. Hingga tertidur pulas, hawa sejuk mulai terasa sementara mesin kendaraan terdengar menderung melintasi jalan yang menanjak naik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.