Mutu
Dari anggur hasil kebun petani di Buleleng itu, PT Sababay Industry menghasilkan enam jenis wine pilihan, yakni Ludisia, Pink Blossom, Black Velvet, White Velvet, Reserve Red, dan Moscato d’Bali. Moscato d’Bali meraih penghargaan pada ajang Singapore Wine and Spirit Awards 2014 dan China Wine and Spirit Awards 2014.
Ludisia dan Moscato d’Bali juga memperoleh penghargaan dalam ajang Cathay Pacific Hongkong International Wine and Spirit Competition 2014.
”Kami memang membutuhkan anggur dengan kualitas yang bagus untuk membuat wine bermutu,” kata pembuat wine (winemaker) PT Sababay Industry, Vincent Desplat, di Gianyar, pekan lalu. Anggur dari kebun petani di Buleleng mampu memenuhi standar kualitas bahan baku wine yang dibutuhkan perusahaan itu.
Wine Sababay digolongkan dalam kelompok The New Latitude Wine. Termasuk dalam kelompok ini adalah wine dari Brasil, Thailand, Vietnam, dan India. Di luar itu terdapat kelompok The Old World Wine, yakni wine dari negara di kawasan Eropa dan Afrika Utara, serta kelompok The New World Wine, yakni wine dari Amerika Serikat, Amerika Selatan, Afrika Selatan, dan Australia.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan, wine lokal, khususnya dari Bali, sudah banyak diserap pasar pariwisata di Bali. PHRI Bali juga mendorong pengelola restoran dan bar di Bali menyediakan wine lokal selain wine impor.
”Harga wine lokal lebih murah dan produknya selalu tersedia. Sementara wine impor, selain mahal, juga perlu waktu lama untuk mendatangkannya,” ujar Oka. Dengan menyediakan wine lokal, katanya, PHRI turut mendukung penggunaan produk-produk nasional.
Pantas jikalau wajah Putu berseri. Tidak hanya karena anggur Buleleng kembali memberikan harapan masa depan cerah kepadanya dan keluarga serta petani anggur lain di Buleleng. Namun, derajat anggur Buleleng pun turut terangkat karena diproduksi sebagai minuman berkelas.
”Saya pernah mencicipi wine yang anggurnya berasal dari kebun kami. Saya merasa senang,” ujar Putu sambil tersenyum. (COKORDA YUDISTIRA)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.