Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpar: Wisata Bahari Harus Bangkit

Kompas.com - 27/06/2016, 06:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan wisata bahari Indonesia harus bangkit karena negeri ini tiga perempat wilayahnya adalah maritim dengan kekayaan laut dan keindahan panorama yang tidak tertandingi.

"Wisata bahari harus bangkit menjadi kekuatan Indonesia," katanya di Jakarta, Minggu (26/6/2016).

Arief Yahya melakukan serangkaian terobosan untuk percepatan pembangunan wisata bahari dan membagi menjadi tiga bidang, yakni "coastal zone" atau wisata bentang pantai, "sea zone" atau wisata laut dan bergerak dari satu pulau ke pulau lainnya, dan "underwater" melalui wisata bawah laut seperti diving (menyelam) dan snorkeling.

Salah sati bentuk aktivitas penjualan paket wisata bahari adalah dengan menggelar "sales mission diving" wisata bahari yang diadakan di Singapura pada 22 Juni lalu.

Misi penjualan itu bertujuan mempromosikan pariwisata Indonesia, paket-paket wisata bahari di destinasi-destinasi dengan spot diving unggulan Indonesia, sekaligus upaya pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara tahun ini sebesar 12 juta orang.

Wisata selam di Indonesia, katanya, tumbuh dalam lima tahun belakangan ini.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Destinasi wisata Pianemo di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Kamis (5/5/2016). Untuk melihat panorama bahari ini, wisatawan harus menaiki 320 anak tangga, sebelum akhirnya rasa capek terbayar begitu melihat keindahan Pianemo dari atas bukit.
Masuk dalam kawasan "The Coral Triangle" dengan kekayaan bawah laut terindah dan terlengkap menjadikan Indonesia target para penyelam dunia maupun domestik.

Indonesia juga memiliki 55 destinasi diving dan lebih dari 1.500 lokasi menyelam, tersebar dari Aceh sampai Papua dan jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia atau Filipina.

Dunia juga mengakui Indonesia memiliki beberapa diving spot terbaik dunia, antara lain Raja Ampat, Pulau Komodo, Derawan, Togean, Wakatobi, Gili Air, dan Bunaken.

Arief mengatakan Singapura bisa jadi pasar potensial bagi promosi paket-paket diving di banyak spot itu.

Mereka punya cukup minat terhadap model wisata ini, namun mereka tidak mempunyai pantai pasir putih dan laut sejernih Indonesia, sekaligus memperkenalkan destinasi diving Indonesia yang belum banyak dikenal di Singapura.

"Sales mission diving" mengikutsertakan 15 sellers (penjual) dari Indonesia. Mereka yang menjual paket diving di beberapa daerah seperti Aceh, Jakarta, Sulut, NTT, Papua, dan Papua Barat.

KOMPAS.COM/MASRIADI Taman bawah laut Pulau Rubiah, Sabang, Aceh.
Para penjual jasa paket wisata bahari itu diberikan kesempatan untuk mempresentasikan produk wisata bawah laut unggulan mereka di hadapan 40 buyers (pembeli) dari asosiasi diving, komunitas penyelam, dan media Singapura.

Kegiatan itu berhasil menjual berbagai paket wisata bahari untuk kunjungan wisatawan Singapura ke Indonesia pada musim liburan dalam waktu dekat ini.

Misi penjualan paket wisata bahari yang diadakan di Singapura merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan sebelumnya di Bangkok, Thailand pada Mei lalu, dan akan berlanjut di Malaysia pada Juli dan di Filipina September mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com