Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Baduy Bisa Mendunia, Asal...

Kompas.com - 24/07/2016, 13:46 WIB

LEBAK, KOMPAS.com - Obyek wisata masyarakat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, optimistis mendunia karena memiliki nilai keunikan suku terasing di Tanah Air.

"Kami berharap pemerintah daerah merealisasikan pembangunan infrastruktur untuk menggaet turis lokal maupun mancanegara," kata Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Banten Pamungkas Sholeh Majid di Lebak, Sabtu (23/7/2016).

Saat ini, kondisi infrastruktur sarana prasarana menuju kawasan masyarakat Baduy sangat minim sehingga berdampak terhadap kunjungan wisatawan.

Pembangunan infrastruktur yang diperlukan antara lain pembangunan jalan, kawasan pusat perdagangan, penginapan, sarana air bersih, listrik, dan komunikasi.

Saat ini, para pengunjung atau wisatawan yang hendak mengunjungi masyarakat Baduy mengeluhkan mulai kondisi jalan hingga penginapan.

Karena itu, pihaknya berharap pemerintah dapat merealisasikan pembangunan infrastruktur tersebut. "Kami yakin pembangunan infrastruktur itu dapat mendongkrak kunjungan ke obyek wisata adat Baduy," katanya.

Maximilianus Agung Pribadi Bersama suku Baduy.
Sholeh menjelaskan, saat ini wisata budaya Baduy memiliki nilai jual yang mendunia, seperti kehidupan komunitas suku Aborigin di Australia, suku Amish di Amerika Serikat, atau suku Incha di Peru.

Khasanah budaya masyarakat Baduy cukup menarik untuk dilakukan wisata penelitian antropologi, karena kehidupan masyarakat itu hingga kini masih mempertahankan adat leluhurnya.

Masyarakat Baduy hingga kini masih mempertahankan adat istiadat dan menolak kehidupan moderen. "Kami yakin ke depan banyak para antropolog datang ke Baduy untuk melakukan penelitian," katanya.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak, Syahida mengatakan saat ini obyek wisata Baduy cukup luar biasa sebagai ikon pariwisata Lebak dan bisa mendatangkan investor yang bergerak di bidang pariwisata.

KOMPAS/DWI BAYU RADIUS Warga Baduy duduk dengan tertib di depan Pendopo Lama Gubernur Banten, Serang, Banten, akhir April 2015. Bertandan-tandan pisang dan hasil bumi lain yang mereka bawa diletakkan di tangga pendopo. Mereka datang untuk bersilaturahim dengan Bapak Gede, yakni Pelaksana Tugas Gubernur Banten Rano Karno. Seba Baduy dilaksanakan setiap tahun, berpatokan pada penanggalan adat.
Karena itu, pihaknya yakin obyek wisata Baduy bisa mendunia karena memiliki nilai-nilai budaya, adat juga alamnya yang hijau dan lestari.

Masyarakat Baduy hingga kini mencintai hutan dan lahan dengan penghijauan juga pelestarian alam. Bahkan, masyarakat Baduy melarang melakukan penebangan pohon karena bisa menimbulkan malapetaka bencana alam.

"Kami terus mendorong agar kawasan Baduy bisa dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara," katanya.

Menurut Syahida, kelebihan masyarakat Baduy hingga kini masih mempertahankan adat istiadat dan menolak kehidupan moderen.

Kawasan hutan yang dihuni masyarakat Baduy seluas 5.100 hektare tanpa jalan, jaringan listrik, televisi, radio, dan kendaraan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pecinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pecinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering Sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering Sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

Travel Update
Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Travel Update
Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Travel Update
Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Travel Update
P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Travel Update
Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Jalan Jalan
5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

Jalan Jalan
25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com