Menu andalan di restoran ini adalah crocodile schnitzel atau daging buaya goreng tepung yang berbentuk menyerupai nugget.
Menurut Edy, menu ini telah melewati beberapa kali proses uji coba hingga berupa menu yang disajikan pada saat ini. Selain itu, lanjut dia, dulu ada sejumlah menu main course berbahan dasar daging buaya yang ditawarkan untuk para tamu, namun kini tinggal crocodile schnitzel.
“Ini selalu menjadi menu favorit para tamu,” katanya.
Gagal jadi polisi
Edy mengaku baru belajar memasak saat tiba di Australia. Sebelumnya, dia tak memiliki kemampuan memasak sama sekali.
Petualangannya sampai di Australia hingga menjadi koki dimulai ketika dirinya mendaftar untuk menjadi polisi setelah lulus dari sekolah teknik menengah (STM). Saat itu, dia lolos seleksi menjadi calon tamtama. Namun, orangtua menyarankan untuk tidak mengambilnya.
“Dulu sempat sampai jadi catam (calon tamtama), lalu enggak dibolehin sama orangtua. Katanya ‘enggak usahlah kalau catam’. Lalu saya merantau ke Bali, kerja di garmen, jadi tukang potong kain, lalu belajar menjahit,” ungkap Edy.
“Kenapa Australia, paling deket jaraknya dari Indonesia. Kayaknya waktu dulu kan prospek kehidupannya lebih bagus kayaknya. Soalnya saya lihat di Bali, kok turis-turis bisa liburan ke sini (Bali), terus ke mana-mana,” tuturnya.
Dia sempat berkuliah di bidang hospitality di Charles Darwin University sambil bertahan hidup melalui sejumlah pekerjaan bersih-bersih, mulai dari hotel hingga restoran, sebagai tenaga harian. Dalam sehari, dia bahkan bisa bekerja hingga di tiga tempat.
Hingga kemudian, dia diterima di restoran Tim's Surf 'n' Turf dan dipercaya menjadi head chef. Apa yang membawanya hingga titik ini?
“Kemauan keras dan (menjaga) kepercayaan orang lain. Walaupun kita enggak ada supervisor, kita tetap kerja bagus,” ungkap suami dari Meirika, teman adik perempuannya, ini.
Setelah dipercaya, dia kerap kali gagal setiap kali hendak mengundurkan diri untuk mencoba peruntungan di tempat lain.
Konsisten
Pemilik restoran, Tim Hayward, menyebut Edy sebagai seorang pekerja keras yang rendah hati. Meski sudah menjadi koki kepala, dia tetap mau bersih-bersih dapur dan cuci piring.