Dalam arti, manusia merupakan sebuah struktur konstruktif' dalam kehidupan manusia secara keseluruhan pada satu sisi dan pada sisi lain alam raya dan manusia saling menghidupi satu terhadap yang lain.
”Dengan menganggap alam sebagai bagian integral dari kehidupan manusia, semua kepurbaan dan kekunoan yang ada di NTT bisa terawat hingga kini,” kata Neonbasu.
Ada nilai lokal yang membuat kepurbaan dan kekunoan di berbagai tempat itu terawetkan. Nilai itu berupa hidup selaras alam. Nilai-nilai itu yang masih dipegang teguh oleh warga dan membuat kepurbaan masih bertahan.
Di Pulau Komodo, nilai itu berupa interaksi istimewa antara warga dan komodo. Muhammad Akhsan, Kepala Desa Komodo, yang juga sesepuh di kampung itu, mengatakan, legenda anak kembar Gerong dan Ora yang diceritakan turun-temurun membuat warga bisa hidup berdampingan dengan komodo.
Konon, Gerong dan Ora adalah saudara kembar, tetapi Ora menjelma menjadi komodo. Oleh orangtuanya, Ora ditinggal di hutan, sedangkan Gerong tinggal di permukiman sebagai warga yang diminta untuk menjaga Ora.
Cerita turun-temurun itu seolah menjadi perisai pelindung bagi komodo untuk hidup berdampingan dengan manusia. Karena menganggap komodo adalah saudara mereka, komodo dibiarkan hidup di sekitar hutan oleh warga. Mereka juga membiarkan komodo memangsa ternak mereka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.