Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyelamatkan Sejarah Dunia di Morotai

Kompas.com - 15/08/2016, 17:28 WIB

Hidupkan sejarah

Berada di bibir Samudra Pasifik dan berbatasan langsung dengan Filipina membuat Morotai sangat strategis dalam PD II. Morotai pernah menjadi bagian dari strategi lompat katak Panglima Perang Pasifik Pasukan Sekutu Jenderal Douglas MacArthur merebut kembali Filipina dari Jepang sekaligus memutus pergerakan Jepang di Pasifik barat daya.

Namun, tak semua orang Morotai mampu mengisahkan hal itu. Makin habisnya benda-benda peninggalan PD II, seperti pesawat tempur, tank amfibi, mobil jip, dan aneka senjata, membuat cerita pertempuran di Morotai tak terdokumentasikan.

Sejak pertengahan 1950-an, penjarahan sisa PD II dilegalkan pemerintah. Dari sekitar 3.000 kendaraan berat yang ada saat itu, kini, hanya tersisa dua tank amfibi, itu pun kurang terawat.

Beruntung ada Muhlis dan enam rekannya yang tergabung dalam kelompok Swadaya Pemerhati Museum PD II. Sudah lebih dari dua dekade, mereka mengumpulkan benda ataupun cerita tersisa.

Meski sehari-hari hanya bekerja sebagai pegawai honorer, tukang becak motor, atau pemetik buah kelapa, tekad mereka kuat. Mereka ingin menghidupkan kembali sejarah PD II yang tercecer dan belum terungkap.

”Kami menggali benda-benda sisa perang, mulai dari pantai, kebun, hingga hutan di pegunungan Pulau Morotai. Tak ada satu barang temuan pun yang dijual meski tawaran datang menggiurkan,” kata Muhlis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com