Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Indonesia Jadi Tuan Rumah Pasar Wisata Terbesar Se-Asia Pasifik

Kompas.com - 08/09/2016, 20:10 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia kembali menjadi tuan rumah PATA (Pacific Asia Travel Association) Travel Mart 2016 yang diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Tangerang, Banten yang berlangsung pada 7-9 September 2016. Ini adalah kali kelima Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan PATA.

"Ada banyak keuntungan menjadi tuan rumah PATA. Ini disiarkan oleh 100 media, 70 persen internasional. Kalau Indonesia harus memasang iklan, minumum Rp 20 miliar. Jadi ini sangat menguntungkan," kata Setyono Djuandi Darmono, PATA Indonesia Chapter, Rabu (8/9/2016). 

Setyono mengatakan, tidak mudah menjadi tuan rumah dari PATA. Banyak negara lain yang juga ingin menjadi penyelenggara pasar wisata terbesar di Asia Pasifik yang rutin diselenggarakan tiap tahun.

"Kami harus berterimakasih kepada PATA, karena pertama kali diselenggarakan di Indonesia menjadi wake up call bagi kami. Kami membangun banyak hotel, tempat konferensi dan obyek wisata untuk turis saat itu," tutur Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla saat pidato pembukaan PATA. 

Menpar Arief Yahya juga menjadikan ajang PATA sebagai sarana memasarkan destinasi wisata Indonesia, khususnya 10 destinasi prioritas ke buyer internasional.

"Kita adakan one stop service. Untuk orang asing mengurus bisnis, tiga jam selesai. Ada juga basic need seperti notaris, semua ada di situ. Khususnya untuk 10 destinasi baru seperti hotel, resor, dan sebagainnya," kata Arief.  

Tahun ini PATA Travel Mart dihadiri oleh 262 buyers dari 56 negara dan seller yang terdiri dari 219 perusahaan, serta 416 delegasi dari 35 negara. Turut hadir 65 perwakilan media massa dari 15 negara dan 12blogger mancanegara.

Jika dijumlahkan, total delegasi untuk PATA Travel Mart 2016 mencapai 1.000 orang yang berkunjung ke Indonesia dalam satu waktu. Menpar memprediksi dari PATA Travel Mart, Indonesia mendapat pemasukan devisa Rp 1 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com