Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensasi Musim Panas Beograd

Kompas.com - 14/09/2016, 08:12 WIB

Beograd adalah kota masa depan Eropa setelah kota itu memenangkan ”City of the Future” dalam kontes diadakan oleh The Economist/FDI Magazine. ”Beograd adalah Eropa sesungguhnya,” ujar James Kandou.

Benteng Kelemegdan

Mengunjungi Kelemegdan menjadi prioritas kunjungan kami di Beograd. Bangunan benteng tua itu tampak kokoh di selatan kota Beograd. Untuk masuk ke Kelemegdan setiap pengunjung dewasa membayar 100 dinar Serbia atau Rp 15.000, sedangkan anak-anak 80 dinar Serbia.

Kelemegdan adalah taman paling populer di kalangan warga di sana, konon dibangun abad ke-3 sebelum masehi oleh bangsa Celtic.

Pohon besar yang teduh dan jalan setapak di dalamnya, bangku-bangku di bawah pohon hingga air mancur yang indah serta patung-patung dengan arsitektur mammot bersejarah memberi kenyamanan pengunjung.

Sisi kanan Kelemegdan dijadikan kebun binatang yang dapat dinikmati para tamu.

Taman ini dikenal dengan nama Turki Kalemegdan berasal dari kata ”kale” artinya perang dan ”megdan” artinya medan atau tempat. Bagian tertua kota ini menempati wilayah menghadap titik temu Sungai Sava dan Danube. Di sana ada reruntuhan benteng kuno.

Ketika perut lapar kita dapat singgah sejenak di sebuah bangunan menjorok ke dalam yang beberapa waktu lalu diubah menjadi restoran. Di sana kami menikmati makanan khas Serbia, Pljeskavica, mirip hamburger, sekaligus menyaksikan panorama indah Sungai Danube dari kejauhan.

Besok harinya kami melanjutkan perjalanan ke Katedral Saint Sava adalah gereja Ortodoks terletak di wilayah Vra?ar Plateau, Beograd. Saint Sava, gereja ortodoks terbesar di dunia dapat menampung 10.000 umat sambil berdiri.

Bangunan gaya Eropa yang megah dengan sejumlah tiang dilapisi marmer dengan taman bunga yang luasnya hampir 1 hektar Saint Sava menjadi ikon kota Beograd. Keagungan Saint Sava disejajarkan Angkor Wat di Kamboja ataupun Candi Borobudur di Indonesia.

Makam Tito

Perjalanan dari Saint Sava menuju makam Josip Broz Tito sekitar 20 menit. Makam mantan presiden Yugoslavia disebut ”House of Flowers” terletak di Museum 25 May (museum revolusi) di kawasan Bulevar, Beograd, berjarak 100 meter dari Gedung Kedutaan Indonesia di Serbia.

Tito yang berasal etnis Kroasia adalah tokoh pemersatu Yugoslavia, meninggal 4 Mei 1980 pada usia 88 tahun. Prosesi pemakaman Tito dihadiri tamu dari 128 negara.

Taman bunga yang lapang dengan rumput hijau di kedua sisi jalan menuju ke lokasi makam menjadi daya tarik pengunjung. Di halaman depan kita dapat langsung melihat patung Tito mengenakan baju kebesaran perang dengan kepala tertunduk.

KOMPAS/JEAN RIZAL LAYUCK Bagian depan Benteng tua Kelemegdan di Beograd.
Dalam gedung lokasi makam Tito dapat disaksikan koleksi ratusan hadiah dari rakyat saat perayaan ulang tahun sang presiden pada 7 Mei. Hadiah dari rakyat beragam dan bervariasi dalam bentuk kerajinan tangan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com