Singkat cerita argumentasinya diterima. Ia pun berangkat ke Jerman dan berjuang merebut lisensi ESD. Ia berhasil mendapatkan lisensi idamannya itu.
”Rikoh merupakan orang pertama di Asia yang memperoleh lisensi ini dan Indonesia berpeluang untuk mengembangkan hal ini,” kata Andreas Kunzmann di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, awal Agustus.
Selain Eropa, kawasan lain yang sudah menerapkan standar ini adalah Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.
Menurut Kunzmann yang juga peneliti ZMT (Pusat Ekologi Kelautan Tropis) Bremen dan pengajar di Universitas Bremen, Jerman, pencapaian Rikoh terbilang istimewa karena lulus dari pelatihan dan ujian ESD di Helgoland, Jerman, dan Kristineberg, Swedia.
”Ia (Rikoh) harus melakukan penyelaman dengan suhu mendekati nol derajat celcius dengan menggunakan dry suit (pakaian selam khusus perairan dingin),” ujarnya.
Nilai penting
Keberhasilan Rikoh penting bagi selam ilmiah Indonesia. Ia membuka jalan bagi Indonesia untuk melakukan standardisasi selam ilmiah. Dengan standardisasi akan terjadi keseragaman metodologi, prinsip, dan pemahaman di antara banyak institusi yang selama ini melakukan penyelaman ilmiah.