Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Hamburg, Ramah Siang Hari, Mesra Malam Hari

Kompas.com - 19/11/2016, 11:06 WIB

Pasar Hamburg adalah ajang festival Indonesia terbesar di negara berbahasa Jerman yang diadakan setiap tahun di Museum Etnologi Museum für Völkerkunde Hamburg.

Tahun ini merupakan edisi yang keempat kalinya yang diselenggarakan selama dua hari dari tanggal 10 hingga 11 September 2016. Beragam acara ditampilkan seperti pertunjukan tari, musik, diskusi, film, workshop, pameran foto, bedah buku dan pasar kuliner Indonesia.

Para artis didatangkan khusus dari Indonesia seperti grup band Marginal Jakarta dan Topeng Bondres Lawak Rare Kual Bali. Sedangkan yang dari Eropa di antaranya Ina Dance Belanda, Yonatan Pandelaki Band Jerman, grup Tari IMAN Jerman, Duo Violissimo Jerman, The Toffi Jerman, Trio Fridaus Jerman, dan saya sendiri si pemain suling Bali dari Belgia.

Pukul 9 pagi di hari pertama Pasar Hamburg, kesibukan sudah kentara di berbagai sudut ruangan museum. Para panitia yang sebagian besar pelajar dan diaspora Indonesia ini, terlihat bekerja sama bahu membahu.

Sebagai penampil seni atau artis, kita ditempatkan dalam sebuah ruangan yang bersih dan nyaman yang berada persis di dekat panggung utama pertunjukan.

Apa pun yang kita tanyakan kepada panitia, jawaban mereka jelas dan siap membantu para penampil seni tersebut. Para panitia di sini membawa pesona kekeluargaan dan melayani artis secara profesional.

Program yang tertulis secara jelas, dengan durasi waktu yang telah ditentukan membuat para penampil seni menyiapkan diri sebaik mungkin.

MADE AGUS WARDANA Grup lawak bondres Rare Kual Buleleng Bali di Pasar Hamburg, Jerman. Pasar Hamburg adalah ajang festival Indonesia terbesar di negara berbahasa Jerman yang diadakan setiap tahun. Tahun ini digelar 10-11 September 2016.
Kemudian peralatan soundsystem dan para teknisi yang berpengalaman membuat pasar Hamburg ini semakin profesional.

Namun satu hal yang perlu dikritisi adalah pasar Hamburg terlalu pendek waktunya. Kalau bisa diperpanjang menjadi 3 atau 4 hari agar bisa menjangkau publik lebih luas.

Di dalam ruangan artis, saya hanya tersenyum manis, melihat godaan demi godaan grup lawak bondres Rare Kual Buleleng Bali terhadap penari cantik Ina dance dari Belanda.

Keakraban mereka membuat suasana bertambah menyenangkan. Suara kocak rare kual, dengan penuh tawa membuat saya terpingkal. Gaya, ekpresi lucu, gerak-gerik polos dan guyonan mereka sangat khas tanpa dibuat-buat.

MADE AGUS WARDANA Kuliner Indonesia di Pasar Hamburg, Jerman. Pasar Hamburg adalah ajang festival Indonesia terbesar di negara berbahasa Jerman yang diadakan setiap tahun. Tahun ini digelar 10-11 September 2016.
Rare Kual yang terdiri 4 pemuda Bali ini merupakan grup topeng bondres terkenal yang sudah melanglang buana di Bali bahkan ke berbagai negara Eropa.

Tanpa saya sadari, salah satu dari tim Rare Kual menghampiri saya sambil berbisik dengan serak-serak basah dalam bahasa bali khas Buleleng yang kental.

"Bli Made, jegeg jegeg gati penari Ina dance uli Belande ne! Tawang keto jeg plaibang polone! (artinya: Bli Made, cantik-cantik sekali para penari dari Ina dance. Saya mau larikan mereka).

Saya pun menjawab dengan nyengir sambil berkedip, "Eh, kangguwang mai mepotrek gen paekan, apang maan ngelut, jeg nyak seger bayune, kiiik!" (artinya: eh, sini kita berfoto kesini saja sambil peluk dikit, supaya semangatmu segar bugar, kiiik).
 
Mendengar saran saya itu, mereka (Rare Kual) berkedip cinta bling bling bling pertanda "tidak sabar" untuk segera berpelukan. He-he-he...

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com