Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencontek Strategi Thailand Kembangkan Pariwisata

Kompas.com - 01/02/2017, 15:10 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Thailand patut diberi apresiasi atas kemampuannya mengembangkan sektor pariwisata. Data dari Euromonitor tahun 2015, ada 18,7 wisatawan yang berkunjung ke ibu kotanya yakni Bangkok. Angka tersebut membuat Bangkok menempati urutan kedua kota paling banyak dikunjungi di dunia urutan ke dua setelah Hongkong.

Tahun 2016, data dari MasterCard menyebut ada 21,47 juta wisatawan berkunjung ke Bangkok. Menjadikan Bangkok sebagai kota paling banyak dikunjungi di dunia pada tahun 2016.

"Malaysia adalah emotional competitor kita, tetapi professional competitor kita sesungguhnya adalah Thailand," kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pada acara jumpa pers akhir tahun di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (21/12/2016).

BACA JUGA: Menilik Strategi Thailand Gaet Turis China

Arief memaparkan jika pada periode Januari sampai Oktober 2016 ada 9.403.614 wisman yang berkunjung ke Indonesia. Sedangkan pada periode yang sama 27.076.308 wisman berkunjung ke Thailand.

Total pertumbuhan pariwisata Indonesia pada periode tersebut adalah 9,5 persen. Sedangkan Thailand mencapai 11,3 persen.

Shutterstock ILUSTRASI - Pasangan berbulan madu di Thailand

Untuk menggaet wisatawan dalam jumlah masif, Thailand lewat Tourism Authority of Thailand memiliki strategi yang akan diimplementasikan pada tahun 2017.

"Tak hanya fokus pada paket umum, tetapi membuat sesuatu yang baru, pasar yang baru, aktivitas, dan itinerary yang baru," kata Marketing Manager Tourism Authority of Thailand (TAT), Indra Nugraha dalam acara gathering TAT di Hotel Indonesia Kempinski (9/1/2017).

Lewat presentasi, Indra memaparkan strategi TAT untuk menarik wisatawan keluarga dengan membuat atraksi baru yang cocok untuk keluarga, insentif untuk paket wisata keluarga, kemudian mengembangkan pasar wisatawan muslim dengan memperbanyak fasilitas dan informasi yang ramah terhadap wisatawan muslim.

BACA JUGA: Kembangkan Wisata Yacht, Indonesia-Thailand Sepakat Jalin Kerja Sama

Pasar selanjutnya yang disasar oleh Thailand adalah pasar wisatawan perempuan yang doyan wisata kuliner, belanja, juga aktivitas spa dan olahraga.

Sedangkan tiga proyek pariwisata yang fokus digarap oleh TAT pada tahun 2017 adalah pariwisata olahraga, pariwisata kelas papan atas (luxury), dan pariwisata romantis seperti foto pranikah dan bulan madu.

Dalam perkembangannya, sektor pariwisata di Thailand memang menjadi primadona dan menyumbang devisa yang besar untuk negara. Tahun 2016, devisa dari sektor pariwisata menyumbang Produk Domestik Bruto Thailand sebesar 42 miliar dollar AS, dengan persentase 22 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com