Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toko Roti Jadul, Rasanya Tak Kalah dengan Roti Kekinian

Kompas.com - 12/02/2017, 14:03 WIB
Muhammad Irzal Adikurnia

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Bagi pecinta kue yang sering berkunjung ke Bogor, mungkin tak asing dengan Toko Bogor Permai. Toko yang terkenal dengan roti dan aneka kue tradisionalnya ini telah eksis sebelum tahun 1963.

Marketing Manager Bogor Permai, Venny Cahyuni mengatakan dirinya pun tak tahu persis kapan toko tersebut resmi berdiri. Sepengetahuannya toko salah satu toko roti dan kue pertama di Bogor tersebut mulai besar di tahun 60-an.

“Pemiliknya dahulu pun kurang tahu persis tahun berapa berdiri. Yang jelas sampai sekarang masih sangat dijaga menu tradisionalnya dari bahan hingga ke pembuatan. Makanya terkenal toko roti jadul,” ujarnya pada KompasTravel saat berkunjung, Kamis (9/2/2017).

(BACA: Lontong Cap Go Meh di Bogor Ini Digemari Lintas Generasi)

Seolah-olah ingin menunjukkan betapa nikmatnya cita rasa terdahulu, Bogor Permai menyulap berbagai kue jajanan pasar dengan tampilan modern dan terlihat lebih higienis.

Berbagai kue “jadul” yang bisa anda temukan di sini ialah klepon, naga sari, bugis, talem pandan,  kue pisang, dan lain sebagainya.

KOMPAS.COM/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Sejak pertama kali berjualan jajanan kue basah untuk para penumpang bus kota, toko ini tetap menempati tempat yang sama. Kini Toko Bogor Permai semakin legendaris, dengan melestarikan aneka hidangan tradisionalnya.
“Semakin moderen semakin melestarikan, gak ada yang dikurangin, masih tetap lengkap. Favoritnya di sini ialah kue talem pandan sama klepon, banyak banget peminatnya dari kalangan menengah atas,” ujar Venny.

Tak hanya kue, roti "jadul"-nya pun tetap menjadi incaran dan ciri khas dari Toko Bogor Permai. Roti yang dijual di sana sangat beraneka ragam, mayoritas roti model lama yang kini sudah jarang Anda temu di toko biasanya.

Di antaranya ada roti tapal kuda, roti selai nanas, koti keset,  dan yang spesial dan masih disediakan ialah roti gambang. Roti gambang berwarna coklat, hasil dari gula merah yang hanya dicampur terigu dan mentega.

“Roti kita resepnya dari orang luar yang ngajarin, makanya dibuat tanpa pengawet, tanpa pengembang instan, alias ragi dari amoeba langsung,” ungkapnya.

Namun, sekarang tidak memungkinkan menggunakan amoeba, karena sulit prosesnya. Kendati begitu, ia menegaskan hanya ragi yang berubah seiring bergantinya zaman, yang lainnya masih resep asli nenek moyang.

Uniknya, telur yang digunakan masih telur ayam kampung, lalu prosesnya masih menggunakan tangan bukan mesin cetak.

Biar mengembang, Venny mengatakan tidak menggunakan mesin, tetapi didiamkan secara manual hingga mengembang dengan sendirinya dalam beberapa jam.

KOMPAS.COM/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Suasana modern terlihat, meski banyak menu di Bogor Permai ini yang masih sangat tradisional.
“Karena bahan-bahannya tradisional, jadi bisa ngembang sendiri tanpa mesin, tapi memang membutuhkan waktu. Makanya kita mulai buat jam lima, baru jadi jam tujuhan,” ujarnya.

“Hasil rasanya jelas beda, lebih kenyang kalau makan roti ini karena bahan baku dan dari cara mengembangnya. Kalau dibesokin, rotinya juga semakin padat,” tutur Venny.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com