DEMAK, KOMPAS.com - Libur akhir pekan adalah waktu yang sangat ditunggu oleh setiap orang. Masing-masing punya agenda sendiri untuk memanfaatkan waktu luang tersebut.
Bagi para pencinta olah raga ekstrem yang tergabung dalam Kalijogo Jip Community, weekend adalah kesempatan yang ditunggu-tunggu untuk berkumpul dan menjelajah alam bersama.
Komunitas jip yang digawangi oleh Budi Kisyanto mulai menggelar lintas alam bersama sejak sepuluh tahun silam, hingga kini sudah 40-an anggota yang tergabung di dalamnya.
Latar belakang profesi yang berbeda disatukan oleh hobi mereka yang sama, yakni olah raga ekstrem di tempat terbuka.
"Anggota kita dari berbagai kalangan, ada TNI, Polri, PNS, politikus, karyawan swasta, maupun pengusaha," kata Budi Kisyanto, Ketua Kalijogo Jip Community (KJC).
(BACA: Pulo Cinta, Alam Tak Pernah Berhenti Menyajikan Keindahan)
Sabtu (11/2/2017) hingga Minggu (12/2/2017), Kalijogo Jip Community melakukan perjalanan lintas alam di hutan selatan Kabupaten Demak yang berbatasan dengan wilayah Ungaran, Kabupaten Semarang.
"Ini jalur trek baru kok Mas, jadi nanti siap siap dengan medan yang belum pernah dirambah. Navigator akan memandu kita," ungkap Budi.
Benar saja, lahan yang masih perawan adalah bukti bahwa jalur ini belum pernah dilalui kendaraan bermotor sebelumnya. Navigator dengan penuh konsentrasi membuka jalan bagi para peserta.
Medan berat dilibas dengan enteng oleh para penggemar olah raga ekstrem ini. Adrenalin terpacu setiap kali kendaraan melintas di bidang tanah sempit yang berbatasan dengan tebing maupun menyeberangi sungai yang berbatu besar.
KompasTravel yang ikut dalam tour ini merasakan juga tantangan alam setiap kali jeep terperosok di lumpur.
(BACA: Mi Kopyok Pak Dhuwur, Kuliner Favorit di Kota Semarang)
Satu hal yang membuat kagum adalah solidaritas anggota yang bahu membahu saat ada salah satu jip terperosok ke jurang. Semua pengemudi maupun penumpang turun untuk menarik jip. Tak ada yang berpangku tangan.
Tapi karena medan terlalu curam, jip tak berhasil diangkat dengan tali. Akhirnya, pengemudi menyiasatinya dengan maju sejengkal demi sejengkal hingga sampai ke tempat yang agak landai.
Jip berhasil kembali ke jalur setelah melewati perjuangan panjang. Adi Pramanto, salah satu jurnalis lokal yang turut serta dalam jelajah alam bersama komunitas jip Demak ini mengungkapkan bahwa ini pengalaman pertamanya melakukan trekking.
"Asyik, adrenalin terpacu. Lebih-lebih kalau jip harus sampai ditarik-tarik dan didorong akibat terperosok ke dalam lumpur," serunya gembira.
Laki-laki murah senyum itu mengakui, dirinya yang biasa di jalur perkotaan menjadi tambah pengalaman berkat trekking bersama Kalijogo Jip Community ini.
Salah satu dedengkot KJC, Jumain Al Faqir, mengatakan bahwa trekking sudah menjadi hobinya sejak lama.
Tantangan alam terbuka membuatnya makin bersemangat. "Motto kami adalah santun di jalan, garang di hutan," cetusnya sambil tertawa lebar.
Berangkat dari titik kumpul di Jalan Lingkar Demak pada Sabtu pagi, rombongan KJC yang berusaha menaklukkan hutan Jragung, baru keluar hutan dan singgah di desa terdekat Minggu dini hari.
"Keluar hutan jam 02.00 WIB, itu terbilang cepat, biasanya kita sampai pagi," kata Jumain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.