Sebuah air terjun yang jernih dan bersih dari perbukitan kapur, serta derasnya aliran air terjun yang menghantam bebatuan yang besar, membuat air terpecah bak kilauan cahaya.
Jembatan-jembatan dari kayu dan bambu serta pohon-pohon Kelapa yang tinggi menjulang, menambah eksotis lokasi air terjun tersebut.
Di atas air terjun Gedad terdapat sebuah pesantren peninggalan kiyai Dardak, sekarang pesantren tersebut diurus oleh anaknya. Keindahan panorama alam air terjun Gedad mampu memukau para wisatawan.
"Apalagi tiga minggu belakangan ini, pengunjung terus berdatangan dari segala daerah," imbuh Sahid, sambil tertawa.
Hingga saat ini Air Terjun Gedad terus dikelola sendiri oleh pemuda-pemuda di desa tersebut.
Papan-papan penunjuk arah pun mulai digarap, agar wisatawan tidak kebingungan saat akan menuju ke tempat wisata air terjun tersebut.
Untuk menikmati pesona alam Air Terjun Gedad, pengunjung harus membeli tiket masuk sebesar Rp 5.000 yang sudah termasuk parkir kendaraan. (Tribun Jogja)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.