Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasta Khas Italia, Benarkah Berasal dari Arab?

Kompas.com - 16/03/2017, 20:03 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibarat nasi bagi orang Indonesia, pasta adalah salah satu sumber karbohidrat utama bagi orang Italia. Makanan ini, lengkap dengan berbagai sausnya, juga menjadi hidangan favorit di berbagai belahan dunia.

Ada banyak versi mengenai asal-usul pasta. Tetapi, orang Italia sendiri percaya bahwa sebenarnya pasta berasal dari Arab. 

"Pasta ini sudah ada sekitar seribu tahun lalu. Awalnya dibawa oleh orang Arab saat invasi, dimulai dari Italia daerah selatan yaitu Sisilia (Sicily). Mereka membuat pasta kering untuk dibawa saat bepergian dan akhirnya menyebar (ke berbagai daerah)," kata koki asal Italia yang bekerja di restoran Prego, Singapura, Antonio Facchinetti saat ditemui di restoran Saporo Deli, Fairmont Jakarta, Rabu (15/3/2017).

BACA: Spaghetti Pedas dan Pasta Telur Asin, Olahan Unik dari Bonara

Facchinetti mengatakan bahwa sejarah pasta versi penjelajah asal Italia, Marco Polo, tak dipercaya oleh orang Italia. Konon sang penjelajah terinspirasi dari hidangan di China, dan membawanya pulang ke kampung halaman.

"Karena kalau dipikir di China kan tidak ada gandum, adanya beras. Mungkin Marco Polo membawa bentuk atau rasa baru pasta ke Italia. Lagipula sebelum dia ke China dia juga lewat Persia, India, dan tempat lainnya. Bisa jadi ia terinspirasi dari sana juga. Maaf buat Marco Polo," kata Facchinetti. 

Bentuk pasta sendiri, menurut Facchinetti, pada awalnya adalah makaroni dan spaghetti. Dari situ, barulah pasta berkembang menjadi berbagai bentuk. Sekarang ada 150 bentuk pasta yang terdaftar di Italia.

BACA: Menikmati Pizza Tipis dan Pasta Isi ala Fagottini

Secara garis besar ada dua jenis pasta yakni pasta kering dan pasta segar. Untuk membuat pasta, menurut Facchinetti, sebenarnya hanya membutuhkan tepung, telur, dan air untuk merebusnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com