Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liburan ke Solo, 8 Kuliner Wajib Coba

Kompas.com - 23/03/2017, 06:10 WIB

Bernama Soto Gading karena terletak di daerah Gading, tepatnya di Jl. Brigjen Sudiarto No. 75, Solo. Soto Gading memiliki ciri khas kuah yang bening dan suwiran ayam. Untuk menambah kenikmatan disediakan aneka lauk seperti aneka sate, perkedel, tempe goreng, tahu goreng, gorengan, krupuk, hingga sosis. Meskipun sering dikunjungi para pejabat, harga seporsi soto gading sangat terjangkau untuk semua lapisan masyarakat.

Nasi Timlo

Nasi Timlo Solo merupakan kuliner berkuah yang berisi telur pindang, mie soun, suwiran ayam, ati rempela, telur dadar, wortel, dan sosis yang disiram dengan kuah kaldu. Bumbu Nasi Timlo terdiri dari bawang putih, pala, lada, dan bawang goreng. Nasi Timlo biasa disantap sebagai menu sarapan, namun kini banyak yang menjual Nasi Timlo hingga malam hari.

Beberapa tempat Nasi Timlo yang direkomendasikan antara lain Rumah Makan Timlo Solo di Jl. Urip Sumoharjo 94, Warung Timlo Sastro di Jl. Kapten Mulyadi (Pasar Gede), dan Warung Timlo Sastro di Jl. Dr. Wahidin, Solo.

Cabuk Rambak

Kuliner Cabuk Rambak terdiri dari Cabuk dan Rambak. Cabuk merupakan kuah yang terbuat dari wijen sangrai dan parutan kelapa yang ditumbuk bersama bumbu lainnya, seperti bawang putih, kencur, kemiri, merica, gula, garam, dan daun jeruk. Sedangkan rambak adalah kerupuk kulit. Bisa kulit sapi atau kerbau. Namun, kini kerupuk rambak telah diganti dengan karak atau kerupuk nasi.

Cabuk Rambak saat ini terdiri dari irisan ketupat gendar yang disiram kuah cabuk, dan ditambah dengan kerupuk rambak (kini diganti dengan kerupuk kerak). Kuliner khas Kota Solo ini biasa disajikan di atas pincuk daun pisang.

Kuliner Cabuk Rambak bisa ditemui di Pasar Gede dan sekitar Stadion Manahan, Solo. Para penjual biasanya menjual Cabuk Rambak pada pagi hari. Seporsi Cabuk Rambak diberi harga Rp 3.500 karena porsinya yang tidak terlalu banyak.

Serabi Notosuman

Serabi Notosuman merupakan kuliner khas Kota Solo yang berupa kudapan. Didirikan oleh Hoo Gek Hok pada tahun 1923, terletak di daerah Notosuman atau di Jl. Mr Muhammad Yamin No 28, Serengan, Kota Solo. Serabi Notosuman menggunakan tepung beras, santan, gula, garam, dan daun pandan sebagai pewangi.

Serabi ini bisa langsung dimakan atau dibawa oleh-oleh. Pembeli bisa juga melihat proses pembuatan menggunakan alat yang sederhana. Adonan serabi dimasukkan ke dalam wajan kecil, kemudian ditutup menggunakan penutup yang terbuat dari tanah liat. Tersedia dua varian rasa Serabi Notosuman, yaitu rasa coklat dan polos. Harga Serabi ini Rp 2.000 per biji. (Sumber: Ezytravel.co.id)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com