Sesuai regulasi setempat, perahu-perahu yang beroperasi, menggunakan motor listrik sehingga tidak menimbulkan polusi, baik asap maupun suara. Ini juga menyumbang ketenangan di desa ini.
Desa ini tidak memperbolehkan hotel untuk berdiri karena dianggap tidak sesuai dengan filosofi desanya yang kecil dan sederhana sehingga bentuk penginapan yang populer adalah guest house dengan konsep bed and breakfast.
Di Giethoorn, kita dapat berjalan menyusuri kanal dan menikmati indahnya desa, mengunjungi toko cenderamata, mengunjungi museum, ataupun bersantai di restoran atau kafe di desa tersebut.
Desa ini memiliki dua museum yang terkenal, yaitu Museum De Oude Aarde yang memamerkan batu atau mineral dari berbagai belahan dunia, serta Museum Het Olde Maat yang menampilkan impresi Giethoorn 100 tahun yang lalu.
Salah satu kegiatan yang tidak boleh dilewatkan yaitu mengikuti boat tour mengelilingi kanal menggunakan Saloon Boat yang memakan waktu 1 jam dengan biaya 7,5 Euro.
Pengemudi Saloon Boat juga akan bertindak sebagai tour guide yang menjelaskan mengenai sejarah Giethoorn dan obyek-obyek menarik di Giethoorn.
Giethoorn akan jauh lebih indah jika dikunjungi pada musim panas. Namun kami diberitahukan oleh penduduk setempat bahwa pada musim panas jumlah wisatawan yang datang ke Giethoorn akan sangat banyak.
Suasana seperti ini justru membuat wisatawan tidak merasa nyamam terutama bagi mereka yang mencari ketenangan di Giethoorn. (ARYA DARU PANGAYUNAN, diplomat muda Kemenlu yang saat ini menjalani pelatihan diplomasi di Clingendael Academy, Den Haag, Belanda)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.