Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri Hutan Bakau, Merayakan Alam

Kompas.com - 31/03/2017, 08:10 WIB

Bekantan itu satwa pemalu, begitu mendengar suara, biasanya mereka kabur,” ujar Ketua Mangrove Center Balikpapan Agus Bei.

Jadi, mulut harus dikunci rapat-rapat. Herman lalu mengarahkan perahu ke tepi hutan untuk mencari sungai kecil agar perahu fiber sepanjang 3 meter dan selebar 1 meter ini dapat masuk lebih dalam ke hutan.

Sungai kecil ditemukan, perahu diarahkan masuk ke sungai kecil itu kemudian mesin tempel dimatikan, dan kami menunggu. Hanya menunggu dalam diam.

Tiba-tiba terdengar suara terutama dari atas dedaunan bakau. Lengkingan, geraman, teriakan, hingga suara seperti dengkuran makin terdengar.

Dedaunan pun tersibak, dahan bergerak, dan terlihat sesosok kecil fauna berukuran setara kucing memperhatikan kami.

Inilah fauna yang kami tunggu, bekantan (Nasalis larvatus), penghuni asli kawasan tersebut. Primata ini dikenal pula sebagai ”monyet Belanda” lantaran rambut tubuh yang coklat kemerahan dan hidungnya yang besar.

Pada sore hari, biasanya bekantan bergerak untuk mencari makan. Ternyata, bekantan itu tidak sendiri.

Tidak lama kemudian, delapan anak bekantan memperlihatkan diri dalam radius 15-30 meter dari perahu. Namun, secepat mereka muncul, secepat itulah mereka menghilang di balik rerimbunan bakau.

Tidak terlalu jauh, terlihat beberapa bekantan dewasa. Mereka terlihat mengawasi pergerakan anak-anak bekantan, dan mendadak kami merasa diawasi oleh banyak mata.

Memang, tidak mudah mendekati bekantan. Kami melihat sendiri induk-induk bekantan yang seolah mengingatkan anak-anaknya untuk tidak mendekati manusia.

Hutan bakau ini memang habitat para bekantan. Ketika gerimis mulai turun dan hawa terasa sejuk, bekantan pun malah bermunculan.

”Tetapi, justru saat cuaca begini, bekantan suka muncul dan makan. Dia (bekantan) enggak suka cuaca panas. Manja juga nih hewan, ha-ha-ha,” kata Herman.

Setelah puas melihat kawanan bekantan, mesin perahu kembali dinyalakan. Setelah menembus ”tembok” bakau berumur puluhan tahun yang menjulang 10-20 meter, perahu kembali membelah air berwarna kehijauan yang memantulkan bayangan bakau-bakau.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com