Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fatoni, Pelukis Asal Yogyakarta yang Jadi Presiden Republik Jengkol

Kompas.com - 06/04/2017, 08:03 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Siang itu, Selasa (4/4/2017), Fatoni sesekali muncul dari balik jendela sambil menebar senyum. Tangannya memegang sepiring nasi dan hasil masakannya, untuk kemudian diserahkan kepada pelayan. Sesekali ia menyeka keringat dan kembali berkutat pada pekerjaannya.

Hari itu, pria 47 tahun itu mengenakan baju warna merah dan mengenakan peci berwarna biru gelap. Celananya hanya menutup tiga perempat kaki. Sepatu olahraga membalut kakinya.

BACA: Warung Ini Sediakan Aneka Olahan Jengkol Tanpa Berbau...

Ayah dua anak itu tampak gesit saat mencampurkan aneka bumbu dan sayur ke dalam wajan. Kol, daun bawang, tomat, dan aneka sayur ia rajang tanpa takut tangannya terluka.

Di balik kelihaiannya memasak, siapa sangka dulu Fatoni adalah seorang pelukis dan pekerja di bidang periklanan. Saat ini ia adalah pemilik dari dua warung makan dengan olahan serba jengkol yaitu Republik Jengkol.

"Saya memang lulusan seni lukis, tepatnya tahun 1991. Saya lulus dari sekolah menengah seni rupa, SMSR Yogyakarta. Terus saya pindah ke Jakarta tahun 1991, kerja sampai bosan, lalu memutuskan untuk keluar lalu bikin restoran jengkol. Saya dulu kerja di periklanan bidang desain grafis, ilustrator," jelas Fatoni saat ditemui di warung makan Republik Jengkol di bilangan Jakarta Timur.

Pemilik warung makan Republik Jengkol, Fatoni (47) tengah memersiapkan bahan-bahan untuk sajian tongseng jengkol di cabang pertama Republik Jengkol di Jalan Raya Bogor KM 24 No 27 tepat di samping pool taxi Blue Bird, Jakarta Timur, Selasa (4/4/2017). Fatoni merupakan seorang pelukis dan desainer grafis sebelum terjun ke bidang kuliner. Pemilik warung makan Republik Jengkol, Fatoni (47) tengah memersiapkan bahan-bahan untuk sajian tongseng jengkol di cabang pertama Republik Jengkol di Jalan Raya Bogor KM 24 No 27 tepat di samping pool taxi Blue Bird, Jakarta Timur, Selasa (4/4/2017). Fatoni merupakan seorang pelukis dan desainer grafis sebelum terjun ke bidang kuliner.
Fatoni mengaku telah melukis sejak di bangku sekolah menengah. Hasil lukisannya ia jual untuk membantu biaya hidupnya.

"Orang bilang lukisan saya itu ekspresif. Dulu dijual. Selama masih mengenyam pendidikan di sana, trus vakum selama kerja di periklanan. Terakhir itu waktu booming lukisan minimalis," jelasnya bersemangat.

BACA: Santap Aneka Olahan Jengkol Gratis, Mau?

Selama hampir 18 tahun Fatoni bergelut di bidang industri periklanan. Ia kebanyakan mengurusi terkait pembuatan backdrop dan desain grafis.

"Saya dulu kerja lebih manual. Lebih handmade. Seperti mengerjakan backdrop. Desain grafis memang kadang-kadang berurusan di komputer. Karena waktu tahun-tahun itu orang-orang yang punya kemampuan di bidang handmade itu jarang ya," jelas laki-laki yang pada kartu namanya memproklamirkan diri sebagai "Presiden Republik Jengkol" itu.

Hidup di Jakarta, ia memutuskan untuk menikah sekitar tahun 2000. Istrinyalah yang menginspirasi Fatoni untuk banting setir ke usaha kuliner dengan modal sekitar Rp 15-20 juta.

Pengunjung tengah menyantap olahan jengkol di warung makan Republik Jengkol di bilangan Jalan Raya Bogor KM 24 No 27 tepat di samping pool taxi Blue Bird, Jakarta Timur, Selasa (4/4/2017). Pengunjung bisa menyantap hidangan olahan jengkol secara gratis hingga hari Minggu (9/4/2017) di cabang pertama Republik Jengkol.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Pengunjung tengah menyantap olahan jengkol di warung makan Republik Jengkol di bilangan Jalan Raya Bogor KM 24 No 27 tepat di samping pool taxi Blue Bird, Jakarta Timur, Selasa (4/4/2017). Pengunjung bisa menyantap hidangan olahan jengkol secara gratis hingga hari Minggu (9/4/2017) di cabang pertama Republik Jengkol.
"Pertama memang istri saya hobi makan jengkol. Nah, ketika dia makan walaupun ngumpet-ngumpet akhirnya ketahuan juga di belakang aromanya gak enak. Nah, di situ saya kepikiran bisa gak ya jengkol dibuat gak bau," ujar Fatoni sambil tertawa.

Ia mulai mencari akal untuk menghilangkan bau jengkol. Berbekal ilmu tentang rempah-rempah, ia mengolah jengkol.

"Saya coba dengan rempah-rempah seperi lengkuas, daun salam, daun sereh, dan daun jeruk. Saya coba dengan cara jengkol itu saya rendam sehari semalam kemudian saya presto dan bahan-bahan yang saya sebutkan, saya masukkan paling atas. Alhasil seperti yang sekarang. Tanpa bau," paparnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com