Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fatoni, Pelukis Asal Yogyakarta yang Jadi Presiden Republik Jengkol

Hari itu, pria 47 tahun itu mengenakan baju warna merah dan mengenakan peci berwarna biru gelap. Celananya hanya menutup tiga perempat kaki. Sepatu olahraga membalut kakinya.

BACA: Warung Ini Sediakan Aneka Olahan Jengkol Tanpa Berbau...

Ayah dua anak itu tampak gesit saat mencampurkan aneka bumbu dan sayur ke dalam wajan. Kol, daun bawang, tomat, dan aneka sayur ia rajang tanpa takut tangannya terluka.

Di balik kelihaiannya memasak, siapa sangka dulu Fatoni adalah seorang pelukis dan pekerja di bidang periklanan. Saat ini ia adalah pemilik dari dua warung makan dengan olahan serba jengkol yaitu Republik Jengkol.

"Saya memang lulusan seni lukis, tepatnya tahun 1991. Saya lulus dari sekolah menengah seni rupa, SMSR Yogyakarta. Terus saya pindah ke Jakarta tahun 1991, kerja sampai bosan, lalu memutuskan untuk keluar lalu bikin restoran jengkol. Saya dulu kerja di periklanan bidang desain grafis, ilustrator," jelas Fatoni saat ditemui di warung makan Republik Jengkol di bilangan Jakarta Timur.

"Orang bilang lukisan saya itu ekspresif. Dulu dijual. Selama masih mengenyam pendidikan di sana, trus vakum selama kerja di periklanan. Terakhir itu waktu booming lukisan minimalis," jelasnya bersemangat.

BACA: Santap Aneka Olahan Jengkol Gratis, Mau?

Selama hampir 18 tahun Fatoni bergelut di bidang industri periklanan. Ia kebanyakan mengurusi terkait pembuatan backdrop dan desain grafis.

"Saya dulu kerja lebih manual. Lebih handmade. Seperti mengerjakan backdrop. Desain grafis memang kadang-kadang berurusan di komputer. Karena waktu tahun-tahun itu orang-orang yang punya kemampuan di bidang handmade itu jarang ya," jelas laki-laki yang pada kartu namanya memproklamirkan diri sebagai "Presiden Republik Jengkol" itu.

Hidup di Jakarta, ia memutuskan untuk menikah sekitar tahun 2000. Istrinyalah yang menginspirasi Fatoni untuk banting setir ke usaha kuliner dengan modal sekitar Rp 15-20 juta.

Ia mulai mencari akal untuk menghilangkan bau jengkol. Berbekal ilmu tentang rempah-rempah, ia mengolah jengkol.

"Saya coba dengan rempah-rempah seperi lengkuas, daun salam, daun sereh, dan daun jeruk. Saya coba dengan cara jengkol itu saya rendam sehari semalam kemudian saya presto dan bahan-bahan yang saya sebutkan, saya masukkan paling atas. Alhasil seperti yang sekarang. Tanpa bau," paparnya.

BACA: Pemberontakan di Republik Jengkol

Fatoni mulai membuka warung makan pertamanya pada 27 Maret 2012 dengan dua sajian yaitu Nasi Goreng Jengkol dan Tongseng Jengkol. Bukan sambutan yang meriah yang ia dapatkan, melainkan jadi bahan tertawaan.

"Di awal-awal itu ketika saya mulai buka itu bikin spanduk Nasi Goreng Jengkol ya jadi bahan tertawaan. Tapi saya punya keyakinan suatu saat yang ngetawain saya pengen coba. Akhirnya pada datang-datang juga pada makan," tambahnya.

Saat ini "rakyat" di Republik Jengkol datang dari berbagai latar belakang. Mulai dari anak sekolah, orang kantoran, hingga pesohor baik dari dalam maupun mancanegara. Menu yang ditawarkan pun semakin beragam.

"Saya kepikiran sesuatu yang beda. Kebetulan yang saya olah itu bahan dasarnya jengkol. Jengkol itu setelah kita bisa menaklukan aromanya, kita bisa olah menjadi apa saja. Kuncinya setelah dipresto, mau kita tumis, mau dimasukkan ke kuah tumisan itu enak," jelasnya.

Dari awalnya hanya dua sajian, kini Republik Jengkol menyuguhkan 10 hidangan berbahan dasar jengkol. Menu lengkap di Republik Jengkol adalah Nasi Goreng Jengkol, Soto Jengkol Betawi, Semur Jengkol, Jengkol Lada Hitam, Tongseng Jengkol, Pasta Jengkol, Balado Jengkol, Rendang Jengkol, Mie Goreng Jengkol, dan Jengkol Sambal Hijau.

BACA: Anda Penyuka Jengkol? Ini Warung Khusus Jengkol di Yogyakarta

Setiap bulan Fatoni menghabiskan sekitar 28-30 kilogram jengkol untuk bahan masakannya. Setiap hari ia menjual sekitar 50-60 porsi di warung makan pertamanya.

"Kalau dirata-rata setiap hari omsetnya Rp 3 juta. Kalau lagi ramai hari Sabtu dan Minggu dan tanggal muda bisa sampai Rp 6 juta," ujarnya.

Namun, layaknya usaha pada umumnya, Fatoni sempat melewati kesusahan. Ia sempat menutup warung pertamanya di bilangan Halim Perdanakusuma.

Kini, harapan Fatoni dari Republik Jengkol adalah bisa memasyarakatkan jengkol itu sendiri. Pada dasarnya, menurut Fatoni, jengkol adalah makanan yang enak bila tahu cara memasaknya.

"Beda makan jengkol di sini (Republik Jengkol), karena sampai buang air kecilnya pun gak bau. Lalu kenapa takut ya saya jualan jengkol. Wong yang bau itu saja banyak orang yang suka gimana ini yang gak bau. Kalau dari logonya saya pakai Republik Jengkol itu keinginan saya. Kalau diartikan itu re artinya kembali. Publik itu masyarakat. Jadi kembali ke selera masyarakat," seloroh Fatoni.

Fatoni sendiri masih bermimpi untuk memperluas wilayah kekuasaan Republik Jengkol-nya. Pilihan sajian olahan jengkol juga masih terus ia kembangkan.

https://travel.kompas.com/read/2017/04/06/080300427/fatoni-pelukis-asal-yogyakarta-yang-jadi-presiden-republik-jengkol

Terkini Lainnya

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

Travel Update
Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Travel Update
Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Travel Update
Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Travel Update
P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Travel Update
Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Jalan Jalan
5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

Jalan Jalan
25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke