Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Rantau Ingin Pulang Kampung dan Irit Bujet? Ini Caranya...

Kompas.com - 23/05/2017, 16:21 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hidup jadi mahasiswa perantauan bukan soal mudah. Di samping biaya pendidikan, mahasiswa rantau harus pintar mengatur biaya kehidupan sehari-hari.

Jelang Hari Raya Idul Fitri, banyak mahasiswa yang kelimpungan. Bingung tak punya bujet atau hanya punya bujet super tipis untuk pulang kampung.

"Setiap tahun itu pasti ada teman-teman yang tak pulang kampung entah karena waktunya nanggung atau karena tak punya uang," kata mahasiswa Universitas Institut Pertanian Bogor, Danang (23) saat diwawancara di acara jumpa pers Mudik Bareng Green Tea, di Hongkong Cafe, Sarinah, Jakarta, Selasa (23/5/2017).

Tak hanya teman-temannya, Danang dan Aditya yang juga mahasiswa IPB,  tahun lalu (2016) pernah juga merasakan gundah gulana lantaran tak mendapatkan tiket transportasi pulang ke kampung halaman.

"Tiketnya sudah habis semua, akhirnya kami ikut program mudik bareng Nu Green Tea ini. Sempat deg-degan juga, dapat atau tidak," kata Aditya (22) yang berkampung halaman di Garut.

(BACA: Mudik Lebaran, Simak Ketersediaan Tiket Kereta dari Jakarta)

Ketika akhirnya diumumkan menjadi salah satu peserta dari 300 peserta mudik bareng Nu Green Tea tahun 2016, baik Danang maupun Aditya mengaku sangat senang.

"Secara finansial program mudik bersama ini sangat membantu, karena musim mudik ini, semua harga jadi mahal, semua naik. Padahal di kampus 30-40 persen mahasiswanya adalah mahasiswa rantau," kata Danang yang berasal dari Boyolali.

Program Mudik Bareng Nu Green Tea

Golongan mahasiswa bukan peserta mudik bersama yang biasa diincar oleh CSR perusahaan saat momen puasa. Namun menurut Brand Manager dari Nu Green Tea, Rena Lesmana, mahasiswa rantau adalah golongan yang patut diapresiasi.

"Target konsumen kami yang paling dekat yaitu mahasiswa. Para mahasiswa rantau, untuk yang biaya (mudik) cukup berat. Kita ingin membagikan sweet spot ke mahasiswa," kata Rena.

Setelah sukses mengadakan acara mudik bareng 300 mahasiswa di daerah Jabodetabek tahun 2016, Nu Green Tea kembali mengadakan acara mudik serupa di tahun 2017 ini.

"Kami sengaja mencari 15 titik lokasi di (Univeristas) Jabodetabek, untuk mudik ke Lampung, Yogyakarta, dan Semarang. Perjalanan pertama akan dilakukan tanggal 17 Juni 2017," kata Rena.

Untuk mudik bareng Nu Green Tea mahasiswa hanya perlu mengisi formulir uang disediakan oleh pihak Nu Green Tea yang umumnya bekerja sama dengan lembaga mahasiswa.

Setelah melengkapi beberapa syarat seperti KTP, KTM, dan 10 tutup botol Nu Green Tea, formulir akan dikumpulkan dan divalidasi oleh pihak Nu Green Tea untuk memastikan status pendaftar memang mahasiswa aktif.

Dari formulir, kemudian akan dipilih 300 pendaftar. Waktu pendaftaran, yang lebih awal mengumpulkan juga mempengaruhi pemilihan panitia untuk peserta mudik bareng.

Pengalaman Danang dan Aditya tahun 2016, dari proses pengumpulan formulir hingga akhirnya lolos sebagai peserta mudik bareng memerlukan waktu sekitar tiga minggu.

"Mudik bareng sesama mahasiswa itu seru banget, ketemu teman-teman baru. Rasanya udah kayak field trip, bukan kayak mudik. Busnya juga nyaman, dapat Nu Green Tea, dapat makan juga," cerita Danang.

Informasi lebih lanjut untuk program mudik bareng Nu Green Tea dapat dilihat di media sosial resmi Nu Green Tea @nugreenteaid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com