Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Martabak Manis Wakili Indonesia di Pentas Dunia

Kompas.com - 02/06/2017, 15:09 WIB

MANILA, KOMPASMartabak manis mewakili Indonesia di pentas kuliner tingkat dunia. Dalam Jambore World Street Food Congress 2017 yang sudah berjalan dua hari, makanan itu menjadi jajanan paling diminati oleh para pemburu makanan di Manila, Filipina.

World Street Food Congress merupakan acara tahunan yang diadakan Makansutra, lembaga nonpemerintah asal Singapura yang peduli pada kuliner lokal bernilai sejarah di seluruh dunia. Tahun ini, acara itu diselenggarakan di Manila, mulai Rabu (31/5/2017) hingga Minggu (4/6/2017).

Mengusung tema "Re-imaginating Possibility", forum ini mengajak penikmat dan pelaku kuliner kaki lima untuk meluaskan pemikiran dan meraih impian mereka. Dua tahun terakhir, acara itu disponsori oleh Badan Pariwisata Filipina.

(BACA: Semerbak Harum Martabak Durian...)

Ada 13 negara yang berpartisipasi dalam acara itu, di antaranya Indonesia, Singapura, Thailand, Malaysia, Vietnam, Filipina, Meksiko, Amerika Serikat, dan Jerman.

Wartawan Kompas, Siwi Yunita Cahyaningrum, dari Manila, Filipina, melaporkan, pada kongres itu, Indonesia mengenalkan kuliner martabak manis Buyung San Francisco, siomay Ayu dari Bandung, dan iga babi bakar dari Bali.

Hingga dua hari ini, martabak manis menjadi gerai terlaris di jambore tersebut. Antrean pembeli mengular sejak gerai dibuka pukul 16.00. Mereka rela antre sejam lebih demi mendapatkan martabak dengan toping cokelat, keju, red velvet, dan macha tersebut.

(BACA: Martabak Durian Keju, Paling Favorit di Martabak Cendana)

Jefry Junus, koordinator gerai Indonesia, mengatakan, Rabu lalu, gerai martabak terpaksa tutup lebih awal karena kehabisan bahan.

"Sekitar pukul 20.00, kami terpaksa tutup lebih cepat tiga jam lebih dari jadwal seharusnya," katanya seraya menyebut total ada 350 piring terjual.

Tahun lalu, martabak manis juga menjuarai jambore kuliner dunia tersebut. Antrean di gerai martabak kala itu, Markobar, bahkan mencapai 1 km lebih. Markobar mencatat penjualan terlaris pada jambore World Street Festival Congress 2016.

Tarik wisatawan

Negara-negara di ASEAN kini menjadikan wisata kuliner sebagai primadona untuk menggaet wisatawan. Filipina, misalnya, dua kali bekerja sama dengan Makansutra untuk mengadakan kongres kuliner dunia.

Salah satu tujuannya adalah mengajak orang datang ke negara itu dan mencicipi kuliner mereka.

"Kami menyasar negara-negara ASEAN dan Amerika Serikat. Saat di Filipina mereka bisa mengikuti wisata kuliner ke perdesaan atau mendapatkan suasana asli Filipina," kata Baby de Luna-Landan, perwakilan dari Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition Departemen, Badan Promosi dan Turisme Filipina.

Negara lain yang juga bergerak di bisnis kuliner adalah Thailand. Odelia Wineke, penulis buku dan pengamat kuliner halal dari Indonesia, mengatakan, Thailand sudah memopulerkan kuliner halal untuk menguasai pasar dunia. Di sana ada lembaga sertifikat halal dan menjadi produsen kuliner halal terbesar di dunia.

KF Seetoh, pendiri Makansutra, mengatakan, Singapura lebih dulu menarik wisatawan dengan kulinernya. Salah satu yang berhasil mereka bentuk adalah pusat jajan kaki lima di Gluttons Bay.

Pusat jajanan kaki lima itu ditata dan terjaga kebersihannya sehingga pengunjung nyaman di tempat tersebut.

Anthony Bourdain, chef asal New York, Amerika Serikat, bahkan berencana mengadopsi pusat jajanan kaki lima itu ke AS. (NIT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com