"Sekarang baru 19 warung yang gabung tapi yang daftar lebih dari itu tapi masih diverifikasi dulu dari rasa, higienisnya serta nanti produknya di foto. Jika sudah siap semuanya nanti akan dimasukkan ke dalam aplikasi," kata Lutfi.
Ia mengaku optimis aplikasi Warung Singojuruh tersebut akan berkembang dan bisa membantu untuk mengenalkan potensi masyarakat di masyarakat luas.
Untuk sementara, Lutfi menjelaskan masih fokus pada kuliner namun ke depannya akan dikembangkan untuk menjual UMKM masyarakat Singojuruh. Saat ini sudah ada sekitar 400 produk yang diproduksi di wilayah Kecamatan Singojuruh.
Untuk mendukung penjualan kuliner via online, Lutfi menjelaskan dari pihak desa akan memasang wifi untuk internet ke dusun-dusun yang belum memiliki akses internet. Cara ini dinilai cukup efektif untuk menjangkau wilayah pinggiran.
"Ada 11 desa di wilayah sini dan di tiap kantor desa sudah ada akses wifi dan ini yang nanti ditembakkan ke dusun dusun. Memang belum 100 persen desa melakukannya tapi tahun depan kita targetkan wifi internet bisa diakses sampai ke tingkat dusun. Ini kan juga bagian dari smart kampung," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.