Melia (25) adalah peserta Night At The Museum asal Jakarta. Ia datang bersama tiga orang rekannya yang sama-sama berprofesi sebagai asisten pengajar di sebuah perguruan tinggi negeri Jawa Barat itu.
"Ini pertama kali saya ke museum malam hari. Ekspektasinya itu karena malam, wisata museum tapi dikemasnya dengan cara yang beda. Museum itu kan kesannya membosankan dan tua banget. Lihat posternya saja awalnya menginap di bekas rumah Tadashi Maeda. Itu yang menarik bagi saya," ujar Melia seusai berkeliling museum.
Bagi Melia, wisata ke museum pada malam hari bisa lebih merasakan suasana. Suhu yang sejuk dan sunyi, menurut Melia, mendukung wisata museum di malam hari.
"Kalau siang itu kan panas, dan sudah pusing dengan kegiatan lain. Kalau malam sudah gak ada dipikirkan. Jadi lebih enak. Saya lebih suka saja wisata museum malam hari," ujarnya.
Resta Sarasuani (19), mahasiswa bidang sejarah di salah satu universitas di Jakarta yang turut ikut dalam kegiatan Night At Museum turut merasakan hal serupa dengan Melia.
Ia pun membawa tenda untuk menginap di museum. Resta datang bersama empat temannya. Keramaian suasana di Museum Perumusan Naskah Proklamasi setidaknya terlihat sampai pukul 03.15 WIB. Setelah itu, peserta yang telah mengantuk melanjutkan perjalanan dengan tidur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.