Dari Timur, wisatawan Eropa itu bergegas ke bagian barat. Pertama mereka mengunjungi Kota Borong, ibu kota Kabupaten Manggarai Timur.
Saat tiba di Kota Borong, wisatawan disambut oleh pemandu dari PT Flores Exotic Tour. Lantas mereka naik angkutan pedesaan, orang lokal menyebut Bemo dan mobil Pickup.
Dari Kota Borong, rombongan menuju ke Pantai Muara Borong. Perjalanan dilanjutkan menuju ke pantai pasir putih Liang Mbala.
Trekking dalam waktu 45 menit, turis asal Belgia itu menikmati pemandangan sepanjang perjalanan. Mereka melihat dan mendengarkan ombak di pinggir pantai, juga melihat gunung dan bukit yang masih hijau di sisi barat dari Manggarai Timur.
Yohanes Jehabut, pemandu wisata dari PT Flores Exotic Tours, Minggu (13/8/2017) kepada rombongan turis Belgia menjelaskan keunikan pantai pasir putih Liang Mbala serta goa alam di pantai tersebut.
"Saya sering memandu tamu asing dan Nusantara untuk berwisata di Pantai Pasir Putih Liang Mbala. Ini merupakan paket perjalanan wisata di Kabupaten Manggarai Timur yang tak jauh dari Jalan Transflores Ruteng-Maumere," kata Jehabut kepada KompasTravel.
Apalagi saat matahari terbenam, keeksotisan pasir putih Liang Mbala membuat mata tidak bisa terpejam. Pancaran sinar senja di ujung barat Pulau Flores menyentuh pasir putih Liang Mbala. Sungguh indah untuk diabadikan melalui kamera.
Turis Belgia yang saya pandu sangat gembira dan bahagia melihat alam Flores yang masih asli juga keunikan pantai pasir putih Liang Mbala. Pulau Flores sangat kaya dengan keunikan alam, budaya dan bawah lautnya. Turis Belgia sangat suka dengan wisata ekologi," katanya.
Sesudah berwisata di Liang Mbala, lanjut Jehabut, turis Belgia mengunjungi Pantai Cepi Watu untuk berenang. Mereka hanya sebentar saja di Pantai Cepi Watu dan selanjutnya bermalam di Kampung Wisata Ekologi Mbeling, Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong, Manggarai Timur.
"Jikalau paket perjalanan wisata di Kabupaten Manggarai Timur yang berada di pinggir jalan Transflores Ruteng-Maumere ini gencar dipromosikan, maka turis akan bermalam di Manggarai Timur. Tapi akses jalan menuju obyek wisata harus dibenahi. Banyak obyek wisata unik di Manggarai Timur, mulai dari Waelengga sampai di Jembatan Waereno, Perbatasan antara Kabupaten Manggarai Timur dengan Kabupaten Manggarai," katanya.
Menurut Laurence, mereka memilih wisata pertama ke Pulau Flores karena kami tertarik dengan keunikan alam, budaya dan orang-orang Flores.
Bahkan, mereka sangat tertarik dengan konsep wisata ekologi di kampung Mbeling, Desa Gurung Liwut yang digagas oleh Yohanes Jehabut.
"Pertama kami disambut dengan ramah oleh orang Flores di Kabupaten Sikka, juga di kawasan Danau Tiga Warna Kelimutu. Orang Flores selalu senyum dalam menyambut kami serta orang Flores sangat friendly. Kami sangat bahagia disambut dengan khas Flores. Orang Flores itu sangat sopan dan berbudaya, juga alam sangat unik dan indah. Mereka selalu menyapa dengan 'Hello Mister'. Anak-anak kecil pun bermain dengan kami di setiap tempat yang kami kunjungi. Kami sangat kagum dengan keramahtamahan orang Flores,” tuturnya.