Ia menyayangkan mengapa lingkungan Pemerintah Daerah Depok kurang tertarik dan tak menghargai seni. Padahal, untuk membuat batik gulung batik sudah seperti membatik pada umumnya.
"Di Depok saja gak dilirik. Pemerintah belum pernah hubungi untuk mengembangkan bolu batik. Saya pernah dapat pesanan dari orang pemerintah daerah untuk pernikahan saudaranya di Cirebon. Tapi itu lewat sekolah tempat saya mengajar. Saya anterin langsung bolunya. Ternyata dia pembina UKM, dia harusnya sudah tahu saya. Abis itu dia tak hubung saya lagi," ujarnya.
Ia berharap suatu saat Presiden Joko Widodo bisa mengapresiasi karya-karya bolu gulung batik dari Indonesia. Siswaty bermimpi bisa membatik bolu di depan Jokowi.
"Misalnya Jokowi undang ke istana yang jago ngebatik di kue bolu. Ada tamu negara suruh (kami) ngebatik di depan mereka. Misalnya lima yang jago batik. Termasuk saya. He he. Bercanda-bercanda. Saya dari kemarin sampe bilang sama temen, kok Pak Jokowi gak ngelirik-lirik Facebook saya ya," ujarnya sambil tertawa penuh harap.
Ia mengajak bangsa Indonesia untuk membudayakan kreasi batik Indonesia melalui makanan seperti bolu gulung. Ia ingin dengan bolu batik, budaya Indonesia bisa terangkat.
"Kita sudah terlena sudah tiga tahun ini di kita. Kenapa singapura baru beberapa hari, kita sudah kebakaran jenggot," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.