Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Agung Erupsi, Sektor Pariwisata dan Penerbangan Berjalan Normal

Kompas.com - 26/11/2017, 14:05 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana  Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, saat ini kondisi Bali masih aman meskipun pada Sabtu (25/11) sore Gunung Agung mengeluarkan abu hitam. Masyarakat diimbau agar tidak perlu panik dan terus mengikuti informasi resmi dari pemerintah.

Sutopo mengatakan, pariwisata di Bali juga masih aman. Dengan catatan, selain pada radius berbahaya di sekitar Gunung Agung yang ditetapkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yakni seluruh area di dalam radius 6 km dari Kawah Puncak Gunung Agung ditambah perluasan sektoral ke arah utara-timur laut dan tenggara-selatan-baratdaya sejauh 7,5 km.

“Hingga saat ini PVMBG masih terus menganalisis erupsi Gunung Agung. Tidak ada peningkatan aktivitas kegempaan dan vulkanik setelah erupsi hingga kini. Status Gunung Agung tetap pada level III (Siaga), belum ada peningkatan status,” ujar Sutopo dalam siaran pers yang diterima KompasTravel, Minggu (26/11/2017) pagi.

Baca juga: Jika Gunung Agung Meletus, Hotel Ini Suguhkan Perpanjangan Menginap Gratis

Terkait dengan aktivitas penerbangan di Bandara Ngurah Rai, terdapat sejumlah penerbangan terutama yang menuju dan dari Australia mengalami pembatalan. Hal ini terkait dengan aturan yang lebih ketat di negara tersebut terkait dampak sebaran abu dari erupsi gunung.

“Sejauh ini belum terdeteksi partikel vulkanologi yang menggangu penerbangan, artinya masih aman,” ujar Communication & Legal Section Head Bandara Internasional Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim.

Direktur Operasi AirNav Indonesia Wisnu Darjono mengatakan, berdasarkan koordinasi dengan BMKG dan juga pihak PT Angkasa Pura I selaku operator Bandara I Gusti Ngurah Rai, dipastikan bandara tidak terkena dampak abu vulkanik. Ia menyebut perlintasan udara yang dilayani AirNav di wilayah Bali masih dalam kondisi normal.

Ketua Tim Bali Tourism Hospitality yang juga Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali AA Gede Yiniarta Putra menyatakan, pihaknya telah menyiapkan berbagai skenario terkait aktivitas Gunung Agung, termasuk pendampingan dan pelayanan jika memang terjadi bencana Gunung Agung, termasuk jika penerbangan di Bandara Ngurah Rai terganggu.

Baca juga: Gunung Agung Kembali Meletus, 4 Penerbangan Maskapai Asing Batal ke Bali

Hasil pantauan Tim Bali Tourism Hospitality, aktivitas pariwisata di Bali malam kemarin berjalan normal. Tidak ada kesan kepanikan dan kekhawatiran yang berlebihan dari wisatawan.

Gunung Agung yang terletak di Kabupaten Karangasem, Bali, kembali meletus pada Sabtu (25/9/2017) pukul 17.30 Wita. Dalam letusan kali ini teramati kolong abu kelabu-kehitaman setinggi 1.500 meter di atas puncak gunung.

Letusan Gunung Agung hingga hari Minggu (26/11) terus membesar. Pantauan Kompas.com, dari pos pantau di Desa Rendang pada Minggu (25/11/2017), asap hitam terus membubung sampai ketinggian 3.000 meter.

********************

Mau paket wisata gratis ke Thailand bersama 1 (satu) orang teman? Ikuti kuis kerja sama Omega Hotel Management dan Kompas.com dalam CORDELA VACATION pada link INI. Hadiah sudah termasuk tiket pesawat (PP), penginapan, dan paket tur di Bangkok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com