Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Miniatur Rumah Adat NTT, Datanglah ke Paang Lembor

Kompas.com - 29/11/2017, 11:05 WIB
Markus Makur

Penulis

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Miniatur rumah adat Provinsi Nusa Tenggara Timur ada di Paang Lembor, Desa Wae Bangka, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Flores.

Di sana kita dapat melihat keunikan Mbaru Gendang atau Mbaru Niang dari Suku Manggarai Raya, rumah adat Bajawa, rumah adat Ende, rumah adat Raja Sikka, Rumah adat Alor dan Rumah adat Sumba Timur dan Barat.

Miniatur ini dibangun oleh Lembaga Florenza Children Resources Centre atau Lembaga Pelayanan Pendidikan Sukarela secara gratis kepada anak-anak sekolah di NTT.

(Baca juga : Jelajahi Warisan Leluhur Orang Manggarai di Flores)

Tujuan dibangun miniatur ini untuk memperkenalkan keunikan rumah-rumah adat di NTT. Selain itu memberikan pengetahuan kepada anak-anak sekolah dasar di Pulau Flores yang berkaitan dengan budaya. Juga sebagai tempat penelitian dari orang luar negeri yang ingin belajar tentang keanekaragaman budaya orang NTT yang berhubungan dengan pembangunan rumah adat.

Dan juga sebagai tempat pelayanan pendidikan sukarela secara gratis kepada anak-anak sejak pendidikan usia dini sampai sekolah menengah atas.

Warga Kampung Paang Lembor, Desa Wae Bangga, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, NTT menyambut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prof Yohana Yembise dan rombongan dengan tarian Ronda, Kamis (23/11/2017). KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Warga Kampung Paang Lembor, Desa Wae Bangga, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, NTT menyambut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prof Yohana Yembise dan rombongan dengan tarian Ronda, Kamis (23/11/2017).
Misi dasar pendirian miniatur dan Lembaga Pelayanan Pendidikan Sukarela secara gratis adalah begitu banyak anak-anak di wilayah Kecamatan Lembor, Manggarai Barat mengalami putus sekolah dan tidak sekolah karena masalah biaya uang sekolah.

Demikian dijelaskan Pendiri Lembaga Florenza Children Resource Centre, Dr Agustinus Bandur kepada KompasTravel di Miniatur Rumah adat NTT di Paang Lembor, Kamis (23/11/2017) lalu.

Ketika selesai pendidikan doktoral di Australia, Bandur, menuturkan, dirinya melakukan penelitian tentang pendidikan di Pulau Flores.

(Baca juga : Sehari Menari Sanggu Alu dan Lipa Songke di Waemokel Flores)

Dari hasil penelitian itu Bandur berkomitmen membangun miniatur NTT sebagai pusat pembelajaran secara gratis kepada anak-anak di Pulau Flores. Alasannya, begitu banyak anak-anak di Pulau Flores tidak sekolah dan putus sekolah.

Bandur menjelaskan, miniatur ini dibangun lima tahun lalu. Dalam perjalanannya masih membutuhkan formasi untuk menerapkan program-program yang sangat sesuai dengan kebiasaan-kebiasaan orang Flores sehingga perjalanannya belum maksimal.

Tua-tua adat Kampung Paang Lembor, Desa Wae Bangga, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur menyambut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prof Yohana Yembise dan rombongan, Kamis (23/11/2017). KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Tua-tua adat Kampung Paang Lembor, Desa Wae Bangga, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur menyambut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prof Yohana Yembise dan rombongan, Kamis (23/11/2017).
Masih banyak ditemukan kendala-kendala yang dihadapi setelah miniatur ini dibangun. Juga kendala lain adalah sumber daya manusia yang belum maksimal.

(Baca juga : Semangat Perempuan Flores Menenun Songke...)

Selain itu kendala dana untuk membiayai para pendidik dan orang-orang yang ingin bekerja di lembaga itu. Belum ada tenaga yang secara sukarela bekerja di lembaga ini.

“Dana saya sendiri yang membangun miniatur ini juga lembaganya. Kesibukan saya selama sebagai dosen di Sekolah Tinggi Kateketis dan Ilmu Pendidikan Santo Paulus Ruteng beberapa tahun sekaligus sebagai peneliti membuat pengelolaan lembaga dan miniatur ini belum maksimal,” katanya.

Bandur menjelaskan, ketika dirinya tidak lagi menjadi dosen di STKIP Santo Paulus Ruteng, dirinya menjadi dosen di Universitas Bina Nusantara Jakarta dan terus memperhatikan lembaga dan miniatur di Kampung Lembor itu.

Memakai kain songke, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prof Yohana Yembise di Kampung Paang Lembor, Desa Wae Bangga, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur, Kamis (23/11/2017). KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Memakai kain songke, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prof Yohana Yembise di Kampung Paang Lembor, Desa Wae Bangga, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur, Kamis (23/11/2017).
Perlahan tapi pasti, lanjut Bandur, lembaga ini mulai melaksanakan programnya dengan memulai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Juga ada tenaga yang secara sukarela bisa bekerja di lembaga yang dilengkapi perpustakaan mini serta sejumlah komputer untuk melatih anak-anak membaca dan belajar komputer.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com