Dalam menyulap tempat sampah itu, Singgih bersama pemuda desa, Komunitas Mata Air membangun dengan amat kreatif. Tentunya penggunaan lokasi itu seizin pemerintah desa setempat.
"Kami juga lengkapi dengan aneka permainan anak, ada perpustakaan mata air, ada juga bilik menyusui," katanya.
Lokasi Pasar Papringan sendiri didesain oleh seorang pria dari Thailand. Butuh waktu lama untuk menyelesaikan desain itu.
Di tengah pasar, ada lambang angka 8. Lambang itu, sambung dia, diartikan lambang keberuntungan, karena jalur lintasan tidak pernah berhenti.
"Ide dari tempat sampah ini kami harap dapat menyebar ke tempat lain. Gagasan ini terlaksana berkat sinergi dan kolaborasi," tambahnya.