Sudahlah, saya hanya menjawab dengan jujur itulah charming-ku merayu publik agar mereka menyenangi workshop kecak yang dilakukan sebanyak 3 kali dengan durasi 30 menit.
Seperti kejadian dalam workshop kecak di festival Center Europalia Indonesia ini. Saya berupaya sekuatnya menarik orang agar ikut berkecak ria. Senyuman gombal terjual habis, demi menarik minat para penonton.
Mata saya tertuju kepada seorang gadis ayu Maroko berhias bando pinki di kepala. Tampak dari kejauhan gerak badannya mengikuti lantunan cak-cak-cak saling bersahutan.
Saya mempersiapkan perangkap jitu, saya undang untuk ikut menari kecak. Dengan hati terbuka sebut saja namanya Karima yang rela bersila bersama peserta kecak lainnya dan beraksi sesuka hati.
Karima hanyut menyanyikan cak-cak-cak-byuk-sir. Sepertinya dia sudah melupakan jati dirinya, terbawa arus, larut dalam pusaran air mengalir seperti menuju surganya trance tarian kecak. Itulah bidikan kecak untuk si jelita.
Jumlah Penonton Terbanyak
Horeee! Boleh donk saya berbangga dan memuji ramainya penonton. Bagi saya, pertunjukan ini memiliki jumlah penonton terbanyak dalam sejarah petunjukan Saling Asah.
Banyaknya jumlah penonton tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Tentunya bukan karena kehebatan kami sebagai penampil seni melainkan faktor seperti di bawah ini.
Pertama, cuaca cerah bersinar dan suhu hangat 16 derajat. Kedua, adanya event Car Free Day yang terpusat di jalan raya yang diikuti ratusan ribu warga kota Brussel dan sekitarnya. Ketiga, durasi pertunjukan terpanjang yaitu 8 jam dari pukul 11.00-18.00 berturut-turut yakni 3 kali pertunjukan, 3 kali workshop gamelan dan 3 kali workshop kecak.
Keempat, publikasi masif dan terpadu yang dilakukan oleh tim Europalia Indonesia baik di media setempat maupun di media sosial.
Keenam, apresiasi dan antusias tinggi warga Brussel yang menghormati, menghargai tinggi keragaman kebudayaan Indonesia dalam Festival Europalia Indonesia 2017 di mana Indonesia menjadi guest country (negara tamu) dalam festival terbesar, prestisius di jantung Eropa ini. (MADE AGUS WARDANA, tinggal di Belgia)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.