Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mudah dan Murah Menuju "Surga" di Eropa Tenggara (2)

Kompas.com - 23/01/2018, 18:40 WIB
Hilda B Alexander,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

SOFIA, KOMPAS.com - Siapa bilang berlibur ke Eropa mahal? Saya telah membuktikan bahwa menghabiskan cuti dan lari dari rutinitas kerja sehari-hari menikmati "surga-surga" di belahan benua putih ini justru murah.

Tak hanya murah, juga mudah. Semudah jari jemari menekan tombol "yes" pada aplikasi maskapai penerbangan atau hotel yang dipesan di gawai Anda.

Semudah itu? Ya.

Namun, untuk dapat menikmati kemudahan tanpa menguras dompet, Anda tentu harus cerdik dan pintar bersiasat.

Pertama, pilih waktu terbaik. Hindari saat-saat puncak liburan (peak seasons). Bila Anda bepergian pada masa puncak liburan seperti summer, atau spring, sama saja bunuh diri. 

Tidak saja membunuh uang yang susah payah Anda tabung selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, melainkan juga perasaan Anda akan menjadi korban. 

Belogradchik Rocks, salah satu destinasi wisata Bulgaria.Hilda B Alexander/Kompas.com Belogradchik Rocks, salah satu destinasi wisata Bulgaria.
Bisa jadi, selama liburan, alih-alih menikmati keindahan panorama nirwana-nirwana Eropa yang spektakuler, Anda justru memikirkan bagaimana mengembalikan tabungan, atau malah melunasi kartu kredit.

Pasalnya, harga tiketnya saja bisa di atas Rp 10 juta. Tak jarang, sudah harga promo pun, masih di atas Rp 7 juta atau Rp 8 juta sekali terbang. Belum lagi biaya hotel dan makan.

"Itu akan dua kali lipat," kata teman saya Raka.

Hindari itu!

So, pilih bulan Desember, Januari, dan Februari. Semakin mendekati musim salju, akan semakin landai harga-harga yang terkait aktivitas liburan. 

Saya memilih liburan saat musim salju, untuk menjajal daya tahan tubuh sekaligus mendaki pegunungan Rila dan Vitosha. Terkait hal ini, ada tulisan terpisah.

Kedua, pilihlah tempat-tempat yang jarang dikunjungi turis Indonesia. Untuk kelas Eropa, kali ini saya merekomendasikan salah satu negara di wilayah Semenanjung Balkan, yakni Bulgaria.

Kota Vidin menuju Belogradchik Rocks, Bulgaria.Hilda B Alexander/Kompas.com Kota Vidin menuju Belogradchik Rocks, Bulgaria.
Negeri eks komunis ini merupakan perlintasan kepentingan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan agama mulai masa Romawi Kuno, Yunani, Bizantium, Turki Ottoman serta masa pembebasan oleh Rusia.

Selengkapnya baca ini Bulgaria, Sepotong Nirwana di Eropa Tenggara (1)

Ketiga, pesan tiket pesawat dan fasilitas akomodasi jauh-jauh hari, tiga bulan, enam bulan, atau bahkan setahun sebelumnya. Jangan takut dilabeli kikir, ini bukan masalah sifat atau tabiat, melainkan, its a matter of being smart

Untuk diketahui, tak ada satu pun maskapai yang menawarkan penerbangan langsung atau direct flight Jakarta ke Sofia sebagai ibu kota Bulgaria. Seluruh maskapai yang melayani rute ini menawarkan satu atau dua kali transit. 

Di sini, lagi-lagi Anda harus jeli. Rata-rata maskapai menawarkan harga di atas Rp 15 juta tiket pergi pulang (return) atau Rp 8 juta sekali jalan dengan masa perjalanan rata-rata di atas 15 jam.

Tiket masuk Museum Sejarah Nasional, Bulgaria, seharga 10 leva atau Rp 80.000.Hilda B Alexander/Kompas.com Tiket masuk Museum Sejarah Nasional, Bulgaria, seharga 10 leva atau Rp 80.000.
Ikuti cara saya. Pesan maskapai tepercaya asal Timur Tengah. Mereka biasanya menjual tiket promo dengan harga ramah kantong. Jakarta-Dubai hanya Rp 4,1 juta. 

Kemudian tiket Dubai-Sofia bisa diperoleh dengan tarif minimal Rp 700.000 dan maksimal Rp 2 juta. Harap dicatat, maskapai yang melayani rute ini cukup banyak, namun waktunya tertentu, ada yang dua hari seminggu, atau tiga hari seminggu. 

Cocokkan jadwal keberangkatan antara pesawat Jakarta-Dubai dan Dubai-Sofia sebelum Anda menekan tombol "yes". 

Jika dikalkulasi tiket PP Jakarta-Sofia-Jakarta menurut cara saya, hanya Rp 10 juta! 

Keempat, pesan akomodasi. Banyak pilihan akomodasi di Sofia, terutama pusat kota atau dekat pusat kota dengan jarak yang bisa dijangkau dengan jalan kaki. 

Mulai dari akomodasi kelas bed and breakfast dengan tempat tidur susun atau bunk bed hingga apartemen dan hotel mewah.

Lagera Private Room dibanderol 20-25 leva atau setara Rp 200.000-Rp 250.000.Hilda B Alexander/Kompas.com Lagera Private Room dibanderol 20-25 leva atau setara Rp 200.000-Rp 250.000.
Jika tidak terbiasa berbagi ruangan kamar, Anda bisa berbagi kamar dalam satu unit apartemen. 

Contohnya private room di apartemen Lagera. Satu kamar dengan interior cozy berikut lemari, tempat tidur, meja, pemanas ruangan, bebas sambungan internet nirkabel, dan balkon.

Anda bisa memanfaatkan dapur untuk memasak, ruang makan, dan juga ruang televisi untuk bersantai. Semua dalam kondisi rapi, resik, dan bersih.

Untuk mendapatkan seluruh kenyamanan ini, Anda hanya perlu merogoh kocek 20 leva sampai 25 leva atau sekitar Rp 200.000-Rp 250.000 per hari.

Kelima, aplikasi visa. Nah ini yang paling seru. Awalnya saya membayangkan, mengajukan visa di Kedutaan Besar Bulgaria demikian susah. Tak semudah bikin visa Uni Emirat Arab, misalnya yang hanya sehari-dua hari jadi. 

Tempat pemberhentian tram di Sofia, Bulgaria.Hilda B Alexander/Kompas.com Tempat pemberhentian tram di Sofia, Bulgaria.
Maklum, karena Bulgaria merupakan eks negara komunis, bayang-bayang kaku, aturan ketat, dan lain sebagainya sempat mampir di kepala. 

Namun, ternyata, setelah saya menjalaninya justru mudah. Bahkan, Aleksandrina dan Retno, staf kedutaan, sangat ramah.

Kendati saya sempat ditanya, "Are you sure?  Jarang lho, orang Indonesia berlibur ke sana. For how long you will stay in Bulgaria?", namun visa yang saya harapkan terbit juga.

Visa akan dikeluarkan jika segala dokumentasi yang disyaratkan sudah Anda miliki, termasuk invitation letter  dari hotel atau tempat Anda menginap, salinan tiket pesawat dan asuransi perjalanan. 

Formulir aplikasi visa Bulgaria bisa diunduh di sini www.mfa.bg

Sofia Metro yang beroperasi dua line; Slivnitsa-Business Park, dan Vitosha-Bandara Internasional Sofia.Hilda B Alexander/Kompas.com Sofia Metro yang beroperasi dua line; Slivnitsa-Business Park, dan Vitosha-Bandara Internasional Sofia.
Keenam, biaya hidup sehari-hari (living cost), termasuk makan tiga kali sehari, transportasi dan berkunjung ke destinasi wisata.

Kalkulasi biaya total liburan seminggu Rp 15,6 juta

  1. Tiket pesawat Jakarta-Sofia-Jakarta Rp 10 juta
  2. Biaya visa Uni Emirat Arab (UEA) karena transit di Dubai Rp 900.000. Visa ini berlaku 96 jam.
  3. Biaya visa Bulgaria 60 Euro atau Rp 981.000 
  4. Penginapan untuk 7 hari x 25 leva = Rp 1.750.000
  5. Biaya transportasi 7 hari x 4 leva = Rp 280.000 *) tiket terusan tram, metro, dan bus
  6. Biaya makan 7 hari x 15 leva = Rp 1.050.000
  7. Biaya 4 destinasi wisata @10 leva = Rp 400.000 *) Destinasi wisata lain atau bahkan nonton konser di City Mark Art Center, bebas biaya alias gratis.
  8. Oleh-oleh atau suvenir 30 leva atau Rp 300.000

Perlu diketahui, biaya akan semakin murah jika kita tidak memosisikan diri sebagai turis, melainkan warga lokal dan mengadopsi gaya backpacker

Menjalin pertemanan, dan berkorespondensi secara intensif, membuka peluang besar bagi kita untuk dapat menikmati sepotong surga di Eropa Tenggara ini dengan harga sangat bersahabat.

(Bersambung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com