Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Siswa SD Melestarikan Kesenian Tradisional di Banyuwangi

Kompas.com - 08/02/2018, 15:52 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Revaldo Rahmadani, siswa kelas lima SDN 2 Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Jatim, terlihat luwes menari diiringi musik tradisional angklung gamelan yang dimainkan oleh rekan-rekannya yang sama-sama masih duduk di bangku SD.

Sesekali, dengan menggunakan bahasa daerah Using dia melontarkan lawakan dan dibalas dengan candaan dari rekannya yang menabuh kendang sambil tertawa lepas.

Revaldo, berakting menjadi badut yang bertugas untuk menghibur penonton dengan gerakan dan tarian di grup musik tradisional angklung gamelan yang dimiliki oleh SDN 2 Alasmalang. Selain itu dia juga bertugas sebagai konduktor musik, yang memimpin sebuah pertunjukan musik melalui gerak isyarat.

(Baca juga : Begini Cara Banyuwangi Pertahankan Gelar Kota Wisata Bersih)

Kepada Kompas.com, Kamis (8/2/2018), Revaldo mengaku sudah suka menari sejak masih duduk di kelas 1 SD. Menurutnya, menari tarian tradisonal adalah salah satu cara untuk melestarikan budaya Banyuwangi yang ada.

"Bisa sih nari modern tapi lebih suka menari tari tradisional soalnya menurut saya lebih gampang," jelasnya.

(Baca juga : Begini Selera Turis yang Datang ke Banyuwangi)

Revaldo latihan gamelan angklung bersama rekan-rekannya minimal seminggu sekali selepas kegiatan belajar dan mengajar di halam sekolah. Tidak jarang, jika mereka latihan, warga sekitar datang untuk menonton penampilan mereka.

"Sambil latihan biar percaya diri kalau pas tampil. Awalnya sih malu tapi sekarang nggak lagi," katanya. Bukan hanya sekadar menari, Revaldo juga mahir memainkan semua jenis alat musik di angklung gamelan.

(Baca juga : Tahun 2018, Ada 77 Festival Wisata di Banyuwangi)

Saat ini ada 68 siswa SDN 2 Alasmalang yang aktif ikut bermain musik angklung gamelan dan setiap tampil dalam satu kelompok musik terdiri dari 17 sampai 23 siswa. Selain itu, di sekolah tersebut memiliki empat set alat musik angklung gamelan yang bisa dimainkan secara bergantian.

Siswa SDN 2 Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Jaawa Timur, belajar musik tradisional angklung gamelan di halaman sekolahnya, Kamis (8/2/2018).KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Siswa SDN 2 Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Jaawa Timur, belajar musik tradisional angklung gamelan di halaman sekolahnya, Kamis (8/2/2018).
Sementara itu Winanti, Kepala Sekolah SDN 2 Alasmalang kepada Kompas.com mengatakan jika di wilayah Desa Alasmalang kesenian angklung tumbuh dengan subur dan untuk melestarikannya, pihak sekolah memfasilitasi dengan memasukkan angklung gamelan sebagai salah satu ekstra kurikuler di sekolah yang masuk wilayah desa adat Kebo-keboan tersebut.

"Banyak talenta-talenta dari anak-anak yang suka bermain musik dan kita fasilitasi dengan memanggil pelatih musik untuk mengajari mereka secara serius sejak hampir dua tahun terakhir ini," katanya.

Tidak tanggung-tanggung, walaupun masih anak-anak, tidak jarang grup angklung mereka diundang untuk menghibur di kondangan seperri pernikahan atau sunatan. Mereka menampilkan musik, lagu dan tari tradisional untuk menghibur tamu undangan.

"Anak-anak sering tampil tapi dengan catatan tidak menggangu kegiatan belajar mereka dan tidak niat untuk menerima bayaran karena yang terpenting adalah mereka punya pengalaman dan melestarikan kesenian yang ada di desanya," kata Winanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com