Faktor lain yang membedakan, Art Jog tidak pernah memfokuskan sebagai destinasi wisata di Yogyakarta.
"Kami promosi sebagai event di Yogyakarta iya, tetapi branding sebagai wisata apalagi wisata foto tidak sama sekali. Art Jog ini selalu mengutamakan konten, tetap yang utama kualitas karya. Kita mengutamakan wacana seni rupa itu sendiri sebagai tolak ukur perkembangan karya seni di Indonesia dan jadi bagian perkembangan seni yang mewakili dunia," jelas Heri.
Harga tiket masuk Art Jog dari Rp 10.000 di awal dan kini Rp 50.000, menurut Heri, tidak mempengaruhi karakteristik pengunjung.
"Kalau diperhatikan sama saja, sama ramainya," kata jelas Heri.
Baca juga: Jangan Lakukan 8 Hal Ini Jika Berkunjung ke Pameran Seni
Meski demikian Heri tak memungkiri, masih ada pengunjung Art Jog yang lebih antsusias berfoto ketimbang menikmati karya seni.
"Ketika mereka selfie foto, itu point penting untuk selanjutnya. Ketika selfie, histeris melihat karya bagus, minta difoto, itu nanti akan berbeda. Kami tetap hormati pengunjung yang bayar tiket, karena tahun depan mereka mungkin tidak begitu lagi," jelas Heri.
Art Jog diselenggarakan rutin setiap tahun. Tahun ini diselenggarakan dari 4 Mei- 4 Juni 2018 dengan teman 'Enlightment' di Jogja National Museum Yogyakarta.
Selain pameran seni rupa, Art Jog juga menghadirkan tur seniman dan kurator, workshop, pertujukan musik dan tarian kontemporer, serta penjualan suvenir seni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.