Dengan alasan tidak menyukai kandungan minyak yang ada, Hanson melubanginya dengan suatu alat.
Kemudian, ia menceritakan teknik itu kepada ibunya.
Ibu Hanson, Elizabeth Gregory, membuat adonan donat dengan menambahkan campuran pala, kayu manis, dan kulit lemon.
Baca juga: Viral, Donat Mi Goreng di Australia
Campuran ini bisa membuat donat tahan dalam perjalanan panjang untuk bekal anaknya
Selanjutnya, Elizabeth memasukkan hazelnut dan walnut ke dalam adonan dan sejak saat itu adonan tersebut disebut sebagai ‘doughnut’.
Secara bahasa, dough berarti adonan, sementara nut berarti kacang.
‘Doughnut’ merupakan ejaan tradisional, kemudian berkembang menjadi ‘donut’.
Dua istilah ini kemudian diserap dalam bahasa Inggris dan digunakan hingga hari ini di berbagai belahan dunia.
Setelah diserap dalam ejaan Indonesia, 'doughnut' atau 'donut' berubah menjadi donat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.