Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Menemukan Sambal Wader, Kuliner Khas Mojokerto...

Kompas.com - 07/06/2018, 06:21 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

MOJOKERTO, KOMPAS.com - "Wah saya gak tahu ya, Mas," jawab seorang satpam di Ayola Mall Mojokerto, Jawa Timur saat saya tanya tentang lokasi kuliner sambal ikan wader.

Jawaban serupa saya dapatkan ketika saya bertanya dengan satpam lainnya. Beberapa dari mereka bingung dan saling tunjuk untuk memberi jawaban.

Hal yang agak melegakan begitu saya bertanya kepada petugas security parking mal. Ia tahu tentang lokasi tempat sambal wader dijual.

"Wah kalau itu adanya di Trowulan, Mas. Daerah Segaran. Kalau di Kota Mojokerto ndak ada," ujarnya.

Baca juga: Kisah Perintis Kuliner Waroeng Spesial Sambal dari Yogyakarta

Semangat belum padam meski perut sudah berontak. Saya mencari di Google dengan kata kunci pencarian "Lokasi warung sambal wader", "Di mana warung sambal wader", dan beberapa kata kunci lainnya.

Hasil yang saya temukan cukup mengecewakan. Jarang sekali informasi lokasi warung sambal wader. Banyak yang muncul hanya ulasan sambal wader dan itupun sekilas sama alias copy paste.

Baca juga: Sambal Apa yang Paling Digemari Masyarakat Indonesia?

Iwak wader disebut-sebut sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Wah, lama sekali. Karena itu, saya pun jadi penasaran untuk mencoba.

Bahan kuliner khas Mojokerto, ikan wader di sebuah warung di Mojokerto, Jawa Timur, Senin (4/6/2018). Ikan wader digoreng lalu disajikan bersama sambal.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Bahan kuliner khas Mojokerto, ikan wader di sebuah warung di Mojokerto, Jawa Timur, Senin (4/6/2018). Ikan wader digoreng lalu disajikan bersama sambal.

Akhirnya saya memberanikan diri untuk mencari sambal wader di seputaran penginapan tanpa informasi awal. Saya bersama tim Merapah Trans Jawa 3 Kompas.com menyusuri Jalan Benteng Pancasila.

"Coba kita cari dulu," kata rekan saya, Hilda.

Dengan modal percaya diri, saya menyusuri jalan Benteng Pancasila yang kala itu ramai. Masyarakat Mojokerto tampak tumpah ruah di sisi jalan.

Baca juga: Dawet Kok Pakai Sambal, Apa Enaknya...

Ada yang lesehan, ada yang berlalu lalang masuk ke pusat kuliner. Ada pula yang terlihat memilih baju-baju.

Laju kendaraan tersendat. Mobil kami agak kesulitan bermanuver. Namun, hal itu jadi keuntungan buat saya karena bisa dengan mudah memantau keberadaan warung sambel wader.

Saya tak henti-hentinya "memasang" mata berharap melihat nama sambal wader.
Harap-harap cemas seperti laki-laki yang mencari perempuan pujaan hati yang tak kunjung bertemu.

Kuliner khas Mojokerto, sambal wader tersaji di sebuah warung di Mojokerto, Jawa Timur, Senin (4/6/2018). Sambal wader merupakan salah satu kuliner khas Mojokerto yang sulit ditemui.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Kuliner khas Mojokerto, sambal wader tersaji di sebuah warung di Mojokerto, Jawa Timur, Senin (4/6/2018). Sambal wader merupakan salah satu kuliner khas Mojokerto yang sulit ditemui.

Setelah sekitar 10 menit menyusuri Jalan Benteng Pancasila, akhirnya yang dicari pun ditemukan. Pencarian sambal wader sejak tol Kertosono - Mojokerto usai.

Kami segera memarkirkan kendaraan. Sebuah warung dengan meja dan bangku kayu menjadi teman kami menyantap sambal wader.

"Mau makan apa?" tanya Lutfi, perempuan penjual sambal wader kepada saya.

"Sambal wader, Mba. Susah ya cari sambal wader di Kota Mojokerto?" jawab saya sekaligus bertanya.

"Di sini memang susah, Mas. Banyaknya di Trowulan," ujarnya.

Akhirnya keheranan saya terjawab. Tak lama, sambal wader datang dan kami mulai menyantap.

Oke, selamat makan!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com